Potret Semua Pengunjung, Anak Kecil Sasaran Interogasi
Selasa, 13 Oktober 2009 – 03:10 WIB
"Sudah ada sejumlah hotel yang memang sengaja digunakan untuk lokalisasi. Hotel A (menyebut nama sebuah hotel, Red) khusus untuk wartawan. Hotel B untuk yang dicurigai polisi negara tetangga, dan hotel C untuk yang dicurigai anggota JI," paparnya.
Karena lazimnya sarana transportasi adalah hal utama yang dibutuhkan warga luar daerah untuk beraktivitas di kota itu, penyebaran anggota sebagai sopir taksi dan sopir bus dinilai efektif. Lalu bagaimana pelancong" Apakah mereka juga dicurigai" "Semua harus dicurigai karena curiga itu bisa membawa keselamatan bagi negara," tegasnya.
Wakil PDRM di daerah Pontian Lieuftenan Azmi mengatakan, PDRM memang memiliki prosedur tetap sebagai treatment untuk pemakaman tokoh teroris. Protap ini disempurnakan setelah blunder besar yang terjadi pada pemakaman Dr Azhari Husin pada 2005 silam. Ketika itu prosesi pemakaman yang dilakukan di Desa Jasin, Melaka, dihadiri ribuan pendukungnya.
Polisi yang diturunkan untuk melakukan pengamanan pun kalah jumlah. Akibatnya, media lokal maupun internasional pun mengkritisi ikonisasi sang dalang bom Bali itu oleh warga Malaysia. "Reputasi pemerintah dalam memerangi terorisme pun disorot dunia. Karena itu, kami merancang cara baru untuk mengamankan pemakaman," tegasnya.
Pemakaman tokoh teroris adalah sebuah crime scene bagi Polis Diraja Malaysia (PDRM). Karena dinilai akan mengungkapkan fakta-fakta otentik, pemakaman
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408