PP Manajemen PPPK Bisa Menghapus Polemik Selama Ini

jpnn.com, JAKARTA - Partai NasDem menilai Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Pegawai Pemerintah dan Perjanjian Kerja (PPPK) memiliki banyak keuntungan.
Aturan yang diterbitkan Presiden Joko Widodo ini akan membuka peluang seleksi dan pengangkatan bagi berbagai kalangan profesional, termasuk tenaga honorer untuk menjadi ASN.
Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan, aturan ini juga menghapus polemik tenaga honorer yang bisa dijadikan bahan politisasi.
“PP 49 tahun 2018 ini merupakan terobosan penting yang dilakukan Jokowi untuk bisa meredam polemik terkait dengan pengangkatan dan rekrutmen tenaga honorer, semoga dengan PP semua pihak bisa melihat kesungguhan dan keberpihakan pemerintah," kata Willy dalam keterangan yang diterima, Selasa (4/12).
Selain untuk menyelesaikan tenaga honorer, PP 49 tahun 2018 ini juga dimaksudkan menjadi payung hukum untuk merekrut para profesional ataupun diaspora masuk ke dalam birokrasi dengan batas usia pelamar yang lebih fleksibel dibandingkan CPNS.
“Kami ketahui bersama bahwa penerimaan CPNS dan tenaga honorer selalu menjadi polemik berkepenjangan dari tahun ke tahun. Tidak jarang juga dijadikan bahan politik bagi kelompok oposisi pemerintah. Maka dengan PP ini. Kami berharap honorer birokrasi dan profesional yang masuk birokrasi bisa fokus mengabdi untuk negara," jelas Willy. (tan/jpnn)
PP 49 tahun 2018 ini merupakan terobosan penting yang dilakukan Jokowi untuk bisa meredam polemik terkait dengan pengangkatan dan rekrutmen tenaga honorer.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Hakim Terseret Kasus Suap, Legislator Minta Usut Sampai ke Petinggi MA
- Mendikdasmen: Tunjangan Guru Honorer Non-Serdik Tidak Dihitung dari Januari
- Mendikdasmen Ungkap Kategori Guru Honorer yang akan Ditransfer Tunjangan Bulanan
- Mei, 785 Ribu Guru Honorer Non-Sertifikasi Terima Tunjangan Langsung ke Rekening
- 71.166 Guru Honorer Kantongi Rp 2 Juta per Bulan, Langsung Masuk Rekening
- Surya Paloh: Kenapa Kami Tidak Ada di Kabinet Rezim Prabowo?