PP Muhammadiyah Dukung Program Merger 1.000 PTS
Suyatno menuturkan merger PTS gurem merupakan upaya positif. Diantaranya adalah membuat kampus jadi sehat. Selain itu untuk efisiensi.
Dia mengakui Kemenristekdikti saat ini kuwalahan membina 122 unit PTN dan 3.128 PTS sekaligus. Namun dia berharap sosialiasi gencar dan menerbitkan kebijakan-kebijakan yang mendukung program merger.
’’Saya pribadi sebagai pengelola kampus, lebih baik merger ketimbang izinnya keburu dicabut,’’ jelasnya.
Dia mengakui bahwa ketentuan standar layanan minimal pendidikan tinggi bakal berlaku efektif 2019. Sehingga pada tahun itu bakal banyak upaya penertiban kampus yang tidak memenuhi standar.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, rencana kebijakan penggabungan perguruan tinggi perlu didukung, karena tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
"Tujuannya bagus. Perlu mendapat dukungan," terang dia kepada Jawa Pos kemarin.
Namun, kata dia, Kemenristekdikti juga harus menerapkan aturan izin operasional yang benar. Sebab, banyak muncul perguruan tinggi abal-abal, karena kementerian tersebut tidak menerapkan aturan secara benar. Indikasi kolusi dalam pemberian izin operasional sangat kuat.
Banyak perguruan tinggi baru yang tidak punya kampus representatif dan dosen yang sesuai ketentuan dibuka secara massal.
Pengelolaan kampus swasta di Muhammadiyah ada di bawah komando Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah.
- Unika Atma Jaya Raih Peringkat 3 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia
- Luar Biasa! Untar Masuk 10 Besar PTS Terbaik di Indonesia versi QS WUR 2025
- Banyak Perguruan Tinggi Belum Terakreditasi, Kemendikbudristek Siapkan Buku Pedoman SPMI
- Raih Gold Winner di Anugerah Kerja Sama Diktiristek, Bukti UPJ Perguruan Tinggi Swasta Berkualitas
- Universitas Pembangunan Jaya Raih Gold Winner di Ajang Anugerah Kerja Sama Diktiristek 2023
- Bagi Hakim MK, Gugatan agar Gaji Dosen Swasta Setara dengan Negeri Sungguh Mulia