PP Muhammadiyah: Yakinlah, Rakyat jadi Penentu
jpnn.com, JAKARTA - Tokoh Muhammadiyah Azrul Tanjung mengatakan, parpol-parpol besar yang memilih presidential threshold (PT) 20-25 persen, belum tentu jadi pemenang dalam pemilu nanti. Gambaran rilnya terjadi di Pilgub DKI Jakarta, di mana pasangan yang diusung parpola besar justru kalah.
"Tidak usah khawatir PT 20 persen itu. Justru ini kesempatan parpol-parpol untuk menunjukkan visi misinya ke rakyat karena penentu akhir di rakyat," kata Azrul kepada JPNN, Minggu (23/7).
Dia menambahkan, Muhammadiyah sampai saat ini belum menentukan sikap mendukung tokoh mana. Namun, Muhammadiyah selalu memberikan imbauan agar memilih capres yang berpihak kepada umat.
"Kami tidak melihat warna partainya. Walaupun capresnya diusung bukan oleh partai besar tapi visi misinya jelas untuk kemaslahatan umat akan didukung warga Muhammadiyah," terangnya.
PT 20 persen, lanjut Azrul, karena adanya ketakutan partai penguasa untuk kemunculan lebih dari dua calon. Sebab, pelaksanaan pilkada DKI Jakarta jadi gambaran Pilpres 2019.
"Kalau saya melihat ada ketakutan-ketakutan dari partai penguasa sehingga digiring PT 20-25 persen. Karena itu parpol-parpol lainnya harus semakin solid. Yakinlah, rakyat yang jadi penentunya," tandasnya.(esy/jpnn)
Tokoh Muhammadiyah Azrul Tanjung mengatakan, parpol-parpol besar yang memilih presidential threshold (PT) 20-25 persen, belum tentu jadi pemenang
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Yusril: Kemungkinan MK Juga Batalkan Parliamentary Threshold
- Wow, Muhammadiyah Bikin Ojek Online, Hadir di 70 Kota
- MK Hapus Presidential Treshold, Ketua DPD Hanura Sultra: Konstitusi Kembali ke Tangan Rakyat
- Ambang Batas PT Dihapus, Pengamat Menyoroti Beban Anggaran & Kerja Penyelenggara Pemilu
- Penghapusan Ambang Batas Pencalonan Presiden Jadi Angin Segar Bagi Rakyat
- Ketua DPP PDIP Said Abdullah Tanggapi Putusan MK Tentang Penghapusan Presidential Threshold