PPATK Endus Transaksi Mencurigakan di Jawa Timur
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf menguatkan siyalemen Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegani adanya dugaan korupsi yang cukup besar di Provinsi Jawa Timur. Menurtunya, ada transaksi-transaksi mencurigakan di Jawa Timur.
"Transaksi keuangan mencurigakan di sana tentu ada. Tapi apakah sama dengan yang dikatakan Pak Abraham (Abraham Samad)?. Itu yang saya enggak bisa jawab," kata Yusuf dalam jumpa pers catatan akhir tahun 2013, di Gedung PPATK, Jakarta, Jumat (3/1).
Sinyal adanya korupsi itu sendiri pertama kali memang diungkap Ketua KPK Abraham Samad. Sayangnya, belum sampai dengan memberikan data dan fakta.
PPATK, kata Yusuf, juga belum mendapat detil laporan dugaan korupsi itu. Meski demikian, Yusuf memastikan PPATK akan menelusuri setiap mendapat laporan, baik dari masyarakat maupun penegak hukum.
Yusuf juga belum bisa menjamin apakah transaksi mencurigakan di Jawa Timur itu merupakan hasil dari tindak pidana korupsi atau tidak.
"Misalnya Pak Abraham sebut transaksinya sekian miliar, tentu bisa kita cari dan kita analisis," ujar Jusuf.
Sebelumnya Abraham Samad menyebut ada koruptor besar di Jawa Timur. Namun, KPK sulit menembus dan menemukan buktinya karena modus kejahatan itu sangat canggih, bahkan tak berbekas.
Koruptor kelas wahid di Jawa Timur itu, kata Abraham, masuk dalam kategori kelas berat lantaran melakukan korupsi secara rapi dan tak meninggalkan jejak. Semua kejahatannya dirancang sedemikian rupa untuk mengantisipasi adanya penelusuran KPK. (flo/jpnn)
JAKARTA - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Muhammad Yusuf menguatkan siyalemen Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegani
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri
- DPP KNPI: Pemuda Mitra Strategis Pemerintah untuk Mewujudkan Swasembada Energi dan Pemanfaatan EBT
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH
- Pj Gubernur PBD Ingatkan ASN Agar Tidak Bermental Seperti Bos yang Minta Dilayani