PPATK: Tak Ada Aliran Dana ke Istri Muhaimin
Minggu, 11 September 2011 – 07:23 WIB
Setali tiga uang dengan Yunus, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) enggan berbicara banyak mengenai aliran dana tersebut. Termasuk, apakah telah meminta data dari PPATK untuk membuktikan bahwa tiga orang itu bersih. Alasannya, informasi harus disimpan supaya tidak berdampak negatif terhadap proses yang berjalan. "Itu rahasia. Kalau diberi tahu, pasti mengganggu penelusuran," ujar Wakil Ketua KPK M. Jasin melalui pesan singkat.
Yang pasti, sebelumnya, PPATK bersikap terbuka kepada instansi pimpinan Busyro Muqoddas itu. Mereka siap memberikan laporan aliran dana asalkan diminta KPK.
Namun, tampaknya, KPK masih mencoba berfokus pada penelusuran dengan penggeledahan lebih dulu. Sebab, sebelumnya, mereka menggeledah lagi rumah tiga tersangka kasus dugaan suap pencairan dana percepatan pembangunan infrastruktur daerah bidang transmigrasi 19 kabupaten di Kemenakertrans.
Tiga rumah itu adalah kediaman Sesditjen Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemenakertrans I Nyoman Suisnaya; Kabag Program, Evaluasi, dan Pelaporan Ditjen P2KT Kemenakertrans Dadong Irbarelawan; serta Dharnawati dari PT Alam Jaya Papua. "Kami mencari barang bukti lagi," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha.
Kegiatan itu memperpanjang daftar penggeledahan yang dilakukan KPK. Tercatat, kantor Direktorat Jenderal Pembinaan dan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (Ditjen P2KT) Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) di Kalibata, Jakarta, lebih dulu digeledah.
JAKARTA -- Misteri empat transaksi yang ditemukan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) masih belum jelas. Namun, tampaknya, PPATK
BERITA TERKAIT
- Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Bagi Honorer TMS Sudah Dibuka, Cukup Unggah 2 Dokumen
- Mewujudkan Transportasi Hijau Terpadu Perlu Kolaborasi Multi-Pihak
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Indonesia Re Raih Anugerah BUMN Informatif Berkat Komitmen Keterbukaan Informasi Publik
- Bergerak di Jepara, Tim Penindakan Bea Cukai Kudus Temukan Rokok Ilegal Sebanyak Ini
- Mendagri Tito Dukung Penuh Perayaan Natal Nasional 2024 di GBK