PPDB 2020 DKI Jakarta Tak Melihat Nilai, Indra Puji Anies Baswedan

jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang mengubah sistem PPDB (pendaftaran peserta didik baru) 2020 dengan tidak melihat nilai calon siswa, diapresiasi kalangan pengamat pendidikan.
Menurut Pengamat dan Praktisi Pendidkan 4.0 Indra Charismiadji, langkah Gubernur Anies Baswedan itu harusnya ditiru kepala daerah lainnya.
"PPDB DKI Jakarta tahun ini sangat bagus loh. Dari yang sebelumnya menonjolkan nilai, berubah pada domisili siswa baru kemudian usia," kata Indra kepada JPNN.com, Senin (22/6).
Dia mengaku sudah mempelajari sistem PPDB di DKI Jakarta dan dinilai bagus. Konsep keadilan sosialnya diutamakan dalam PPDB di DKI Jakarta.
"Saya baru lihat dari filosofi kebijakan, belum implementasinya. Dalam PPDB DKI, alamat dalam kelurahan itu jadi filter utama, bukan usia. Usia itu nomor dua. Sedangkan nilai tidak lagi diperhitungkan," tuturnya.
Jika nilai siswa masih jadi nomor satu untuk PPDB, menurut Indra akan mengembalikan ke konsep sekolah favorit. Sekolah negeri harusnya sama semua mutunya.
"Enggak boleh ada yang favorit karena 100 persen dibiayai negara. Nah, tahun ini DKI Jakarta mengubah sistemnya untuk menghilangkan image sekolah favorit itu," ucapnya.
"Coba analoginya ada enggak kantor kelurahan favorit? Kan enggak ada. Makanya siswa pintar dan biasa harus tersebar merata di semua sekolah negeri," sambungnya.
PPDB 2020 di DKI Jakarta tidak melihat nilai sebagai ukuran kelulusan, Indra Charismiadji memuji Gubernur Anies Baswedan.
- Tom Lembong Jalani Sidang Perdana, Istri Hingga Anies Memberikan Dukungan
- Info Anyar Kemendikdasmen soal Jadwal SPMB 2025, 4 Jalur Utama, Wali Murid Bersiap
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Pram-Rano Buka Kemungkinan Lanjutkan Pembangunan ITF Sunter yang Digagas Anies
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- PPDB Diganti SPMB, Mendikdasmen Mengeklaim Ada Hal Baru