PPDB Zonasi demi Pemerataan Kualitas Sekolah? Ingat, Banyak Guru Gajinya Ratusan Ribu
Anggota BAN-SM Itje Chodidjah menyatakan bahwa proses akreditasi sama seluruh Indonesia. Baik sekolah negeri sekolah swasta semua prosesnya sama.
”Sekolah unggulan muncul karena pengakuan masyarakat sejak lama. Misalnya sekolah unggulan rata-rata adalah sekolah yang muncul terlebih dahulu,” tuturnya.
Ada delapan indikator yang dinilai saat akreditasi. Contohnya standar sarpras, tenaga pendidik, dan sarana pendidik. Semua dikeluarkan Badan Nasional Standarisasi Pendidikan (BNSP). ”Kalau memenuhi standar maka nilainya A,” ungkapnya.
Dia menyarankan agar ada pembenahan kualitas guru. Alasannya kualitas anak ditentukan kualitas proses penyelenggaran belajar mengajar di kelas. Proses guru itu ditentukan kepala sekolah,” bebernya.
BACA JUGA: Mama Pusing karena Anak Gagal PPDB Zonasi, Banyak Swasta Tutup Pendaftaran
Sementara itu Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Supriano menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan seluruh kepala sekolah dari 34 propinsi. Dia menceritakan dalam rakor tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta untuk segera melakukan pemerataan guru per zona bagi sekolah negeri.
”Jangan terjadi penumpukan guru PNS dan sudah bersertifikat di salah satu sekolah, harus disebar ke sekolah yang ada di zona,” ungkapnya.
Harapannya kedepan semua sekolah mutunya baik. Sejauh ini yang sudah melakukan distribusi guru perzona adalah Propinsi Kalimatan Utara.
Kebijakan PPDB sistem zonasi terus menuai kontraversi, terutama terkait peluang anak – anak berprestasi masuk ke sekolah favorit.
- Ini yang Akan Dilakukan Muhadjir Effendy Setelah Tak Jadi Menteri
- Menko PMK dan Kepala BNPB tiba di Basis KKB di Puncak
- Anggaran Makan Siang Gratis Dipotong Lagi? Airlangga Berkata Begini
- Selama Sistem Zonasi PPDB, 2 Tahun SMP Swasta Ini Tak Dapat Siswa Baru
- Menko PMK Sebut Pelaksanaan Cuti Melahirkan 6 Bulan Perlu Kesediaan Dunia Usaha
- Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Hadiri Puncak Peringatan Harganas ke-31 di Semarang