PPG Mandiri Sepi Peminat, IGI: Harusnya Guru Honorer Diberi Kesempatan
jpnn.com, JAKARTA - Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim menyesalkan langkah pemerintah yang memperketat syarat pendaftaran pendidikan profesi guru (PPG) mandiri.
Pasalnya, guru honorer tidak bisa mengikuti program tersebut karena pemerintah maunya yang fresh graduate.
"Kenapa PPG Mandiri sepi, karena syaratnya ketat. Harusnya tidak dibatasi umur sehingga guru-guru honorer punya kesempatan sama mengikuti PPG meskipun mungkin sudah kesulitan menjadi PNS," kata Ramli dalam pernyataan resminya, Jumat (22/11).
Dia menegaskan, pemerintah harusnya memberikan subsidi bagi PPG mandiri jurusan produktif. Jurusan produktif juga harus dibuka untuk umum termasuk dari non-kependidikan.
"PPG sebaiknya meniru pendidikan profesi dokter (PPD) dengan lebih fokus memaksimalkan skill mengajar, bukan teori saja, sehingga alumni PPG mampu menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan namun tetap berkualitas," tuturnya.
Dia menyarankan, PPG Mandiri dibatasi kuotanya disesuaikan dengan proyeksi kebutuhan guru untuk pengangkatan PNS dan PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) serta GTY (guru tenaga yayasan) saja. (esy/jpnn)
Menurut Ketum IGI Muhammad Ramli Rahim, program pendidikan profesi guru alias PPG Mandiri sepi peminat, mestinya guru honorer boleh ikut.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Andri Berharap Supriyani Guru Honorer Lulus PPPK 2024, Tes Sebelum Sidang Putusan
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- Kasus Guru Supriyani: Kapolsek Baito Dicopot Gegara Uang Rp 2 Juta, Kanit Reskrim Juga