PPKM Darurat Dinilai Efektif Menurunkan Kasus Covid-19, Tetapi..
jpnn.com, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menilai kebijakan PPKM Darurat Jawa Bali bakal efektif menekan penularan Covid-19.
Sebab, kebijakan bakal mengetatkan protokol kesehatan hingga menahan mobilitas masyarakat.
"Menurut saya cukup efektif, cukup kuat dalam menurunkan kasus," ungkap Miko dalam diskusi daring bertajuk 'PPKM Darurat Diberlakukan, Efektifkah?', Jumat (2/7).
Namun, Miko merasa tidak yakin kebijakan PPKM Darurat bisa menurunkan angka keterisian tempat tidur di rumah sakit.
Apa lagi, katanya, masih banyak orang yang membutuhkan layanan kesehatan. Di sisi lain, pelaksanaan PPKM Darurat hanya berlangsung selama hampir sebulan demi menekan penularan Covid-19.
"Apakah sebulan cukup untuk mengatasi padatnya pelayanan kesehatan di Jawa dan Bali, saya juga ragu," ungkap dia.
Miko pun menyarankan agar dilakukan perbaikan di tataran surveilans saat PPKM Darurat demi menekan angka keterisian rumah sakit.
Nantinya, pasien yang positif Covid-19 tanpa dan ringan gejala bisa disarankan isolasi mandiri tanpa harus mendatangi rumah sakit.
Epidemiolog Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menilai kebijakan PPKM Daruat Jawa Bali bakal efektif menekan penularan COVID-19. Sebab, kebijakan bakal mengetatkan protokol kesehatan hingga menahan mobilitas masyarakat.
- Kemendagri Perpanjang PPKM Jawa-Bali, Ada Aturan soal Nobar Piala Dunia 2022
- PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 5 September, Kepala Daerah Diminta Lakukan Ini
- Seusai Isoman Sepekan, Gibran Kembali Berkantor di Balai Kota Surakarta
- Gibran Positif Covid-19 Lagi, Langsung Isolasi Mandiri, Begini Kondisinya
- Inmendagri Terbaru, PPKM Jawa Bali Diperpanjang, Seluruh Daerah Level 1
- Daerah PPKM Level 2 Bertambah Setelah Merebaknya Subvarian Omicron