PPKM Darurat, Jamiluddin Menyarankan Luhut Jangan Suka Mengancam dan Main Perintah
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyoroti empat hal mengenai pelaksanaan PPKM Darurat yang memasuki hari kedua.
Masalah pertama adalah mobilitas warga di pinggir kota tetap tinggi. Artinya, kebijakan yang dibuat tetap membuka ruang bagi masyarakat untuk berinteraksi.
"Kalau interaksi antar warga masih tinggi, tujuan meminimalkan penyebaran Covid-19 belum terwujud," kata Jamiluddin, Minggu (4/7).
Oleh karena itu, dia meminta Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan memastikan mobilitas dan interaksi warga dapat ditekan.
"Kalau ini tak dapat dilakukan, dikhawatirkan tujuan PPKM Darurat tidak akan terwujud," ujar Jamiluddin.
Kedua, dia melihat terlalu banyak pesan-pesan menakutkan atau ancaman terkait penanganan Covid-19.
Penulis buku Perang Bush Memburu Osama itu menjelaskan, pesan menakutkan dan ancaman ini juga disampaikan Luhut kepada kepala daerah dan penjual obat.
Selain itu rakyat juga disuguhi pesan yang menakutkan terkait bahaya varian baru Covid-19.
Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga sampaikan empat hal penting terkait PPKM Darurat, termasuk untuk Luhut Binsar Panjaitan.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Kenaikan PPN 12 Persen Bakal Ditunda, Marwan Cik Asan: Pilihan Bijak
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Rangkap Jabatan Luhut Binsar Berpotensi Membebani Prabowo di Masa Depan