PPKM Darurat Mulai Berlaku Besok, Ekonom Sasmito Bereaksi Begini
Demikian juga di Semarang seperti wilayah Kabupaten Banyumas, Purwokerto, Wonosobo, Temanggung dan lain-lainnya. Sama halnya di Jawa Timur seperti Kediri, Kota Batu Malang.
Dia menilai rakyat tidak terlalu merespons kebijakan PPKM Darurat ini.
Sepertinya, rakyat tenang-tenang saja bekerja dengan disiplin menerapkan SOP Protokol Kesehatan (Prokes) guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sasmito menuturkan UMKM memang sulit bergerak. Demikian juga sopir taksi yang mengeluh kehilangan penghasilan sebelum diterapkannya PSBB.
Sebab, kata dia, PPKM Darurat membatasi waktu jam kerjanya lebih pendek membuat mereka sulit mendapatkan penghasilan yang memadai untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Dia menegaskan kebijakan PPKM Darurat ini benar-benar memukul daya beli rakyat.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah setop membuat kebijakan yang menyengsarakan rakyat.
“Kasihan rakyat menengah dan bawah yang jelas berbeda dengan para ASN dan apparat negara yang setiap bulan cost of livingnya sudah terjamin dibayar oleh APBN yang sebenarnya itu juga disediakan oleh masyarakat seluruh Indonesia dengan membayar pajak,” kata Sasmito.
Ekonom Sasmito Hadinegoro bereaksi keras terkait kebijakan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang mulai berlaku besok hingga 20 Juli mendatang.
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Simak, Lomba Karya Jurnalistik Bertema Wajah Hukum Pemerintahan Baru
- Hardjuno Pertanyakan Keseriusan DPR Perihal RUU Perampasan Aset
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Kemenkominfo: Peran Penting Humas sebagai Kunci Sukses Program Pemerintah