PPKM Diperpanjang, Pengamat Khawatir Masyarakat jadi Nekat
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah memutuskan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 diperpanjang hingga 16 Agustus 2021.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai perpanjangan tersebut makin membuktikan PPKM Level 4 tidak mampu menurunkan kasus positif Covid-19 secara signifikan.
Pasalnya, kata dia, pemerintah tetap saja mempertahankan PPKM Level 4, tanpa membuat kebijakan baru yang lebih efektif dalam mengatasi pandemi Covid-19.
Jamiluddin juga menilai pemerintah seolah tidak mendengar jeritan rakyat yang makin banyak terdampak pandemi virus corona ini.
"Para pekerja makin banyak yang kena PHK dan dirumahkan. Mereka ini sudah sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari," kata Jamiluddin kepada JPNN.com, Senin (9/8) malam.
Penulis buku Perang Bush Memburu Osama itu menjelaskan, para pekerja tidak tetap juga makin dalam ketidakpastian.
"Penghasilan yang tidak jelas membuat mereka sudah sampai tahap frustrasi," ujar Jamiluddin.
Jamiluddin khawatir, peluang terjadinya krisis sosial makin terbuka, mengingat sebagian masyarakat sudah sulit memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pengamat menilai perpanjangan pembatasan membuktikan PPKM tidak mampu menurunkan kasus positif Covid-19 secara signifikan.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN
- Presiden AS Joe Biden Positif Covid-19