PPKM Tiga
Oleh: Dahlan Iskan
Grup turis itu akan ditangani seolah-olah dimasukkan dalam satu balon raksasa. Mereka tetap berada di dalam balon itu selama di Bali. Balon itu bisa ke mana mana. Tidak berinteraksi dengan orang di luar balon.
Tentu, itu bukan balon sungguhan. Artinya: mereka terus bersama satu grup selama di Bali. Di satu hotel, di satu restoran, di satu bagian pantai, di satu bar.
Itu memerlukan kecanggihan manajemen. Tapi bukan hil yang mustahal. Paket turis ''bubble management'' akan bisa menghidupkan Bali.
Lantas di mana letak kebijakan akhir tahun ''sesaat setempatnya''?
Itu lebih diserahkan kepada masing-masing daerah. Terutama daerah yang punya tujuan wisata.
Bisa jadi arus kendaraan ke Puncak akan dikendalikan. Demikian juga kendaraan ke Bandung. Atau ke Batu dan Malang. Ke Tretes dan Pacet di gunung Penanggungan. Juga di tempat sejenis di Jateng.
Kelihatannya aturan mobil ganjil-genap akan diberlakukan ke kawasan-kawasan wisata itu. Kalau tidak, memang bisa dibayangkan: betapa macetnya.
Sudah dua tahun nafsu itu tertahan. Bisa tiba-tiba meledak.