PPP Bantah Ada Wacana Lengserkan SDA
jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Dimyati Natakusuma membantah adanya rumor jika kader PPP akan mendesak Ketua Umum Suryadharma Ali (SDA) mengundurkan diri, karena berstatus tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dikatakan Dimyati, pengunduran diri di PPP ada mekanisme yang harus dijalani, tidak cukup hanya dengan sebuah konferensi pers mendesak ketum mundur lantas persoalan selesai.
"Mundur ada mekanismenya, berhenti itu kan ada mekanismenya tidak segampang begitu," kata Dimyati di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (18/8).
Menurutnya, tidak ada niat dari DPP PPP memaksa mantan Menteri Agama RI itu mundur dari jabatan Ketum PPP. Sebab, tidak lama lagi partai berlambang ka'bah itu juga akan menyelenggarakan muktamar sebagai forum resmi mengganti pimpinan partai.
"Maka melalui forum muhktamar lah supaya landingnya soft. Orang mundurkan dalam AD/ART ada aturannya, tidak serta merta tersangka itu harus mundur, kan di dalam AD/ART tidak disebutkan tersangka harus mundur," jelas Wakil Ketua MPR RI itu.
Ditambahkan, bahwa status tersangka yang disandang SDA menurut Dimyati tidak mengganggu karena SDA sendiri tetap menjalankan tugas-tugasnya di partai. Apalagi status yang disangkakan KPK masih dugaan.
"Saya merasa Pak SDA masih menjalankan roda organisasi dengan baik, itu kan hanya dugaan, bukan menjadi orang yang bersangkutan salah, kan baru dugaan dan ada praduga tak bersalah," tandasnya. (fat/jpnn)
JAKARTA - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Dimyati Natakusuma membantah adanya rumor jika kader PPP akan mendesak Ketua Umum Suryadharma
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Harvey Moeis Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
- BPJS Kesehatan Bantah Defisit dan Klaim DJS Masih Sehat
- Masuk Gang Dame Medan, Wapres Gibran Bagikan Paket Sembako ke Warga
- Antisipasi Aksi Teror Malam Natal, BNPT: Kami Sudah Tahu Kantong-kantongnya
- Lihatlah Aksi Warga Banten Tolak PSN PIK 2, Kiai Ikut Turun ke Jalan
- Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya