PPP Desak DPR Selesaikan Pembahasan Revisi UU Pilpres

PPP Desak DPR Selesaikan Pembahasan Revisi UU Pilpres
PPP Desak DPR Selesaikan Pembahasan Revisi UU Pilpres
JAKARTA - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta pembahasan revisi Undang-undang Pemilu Presiden (UU Pilpres) tetap dilanjutkan dan diselesaikan. Karena sangat urgen terkait dengan tuntutan masyarakat atas munculnya figur alternatif dalam Pilpres 2014 mendatang yang sangat luar biasa.

"UU Pilpres saat ini menutup peluang calon non partai. Oleh karenanya, ruang akan munculnya tokoh-tokoh baru sudah tertutup sama sekali. Ini berbeda dengan pemilu kepala daerah yang memberi ruang bagi calon non partai," ujar Anggota Badan Legislasi (Baleg), Ahmad Yani dalam keterangan pers, Jumat (29/3).

Dikatakan Yani, aturan Presidential Threshold sebesar 20 persen yang diatur dalam UU No 42 Tahun 2008 tidak sesuai dengan aspek sosiologis. Aturan itu tidak mencerminkan denyut nadi aspirasi masyarakat. UU tersebut tidak mampu dan tidak mau menjawab aspirasi yang berkembang.

Selain itu, Yani menambahkan, aturan Presidential Threshold bertentangan dengan konstitusi. "UU tidak boleh bertentangan dengan norma di atasnya. Presidential Threshold merupakan norma baru. Aturan itu bukan turunan dari Pasal 6A (ayat) 2 UUD NRI 1945 yang menyebutkan capres/cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik," ucap dia.

JAKARTA - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta pembahasan revisi Undang-undang Pemilu Presiden (UU Pilpres) tetap dilanjutkan dan diselesaikan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News