PPP Dilanda Konflik, Prabowo Tetap Tertarik

jpnn.com - JAKARTA - Konflik internal di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak menyurutkan rasa percaya calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto untuk menggandeng partai Islam itu. Sebab, Prabowo memaklumi masalah yang tengah dihadapi partai berlambang Ka’bah itu.
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengatakan, kisruh internal yang melanda partainya tak membuat Prabowo urung untuk menjalin koalisi demi pemilu presiden (pilpres) nanti. "Pak Prabowo mengerti semuanya dan tetap tidak meragukan dukungan PPP," ujarnya saat ditemui di kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (20/4) malam.
Meski begitu, Suryadharma tetap menyadari bahwa "perang saudara" itu sangat mengganggu kekuatan partainya. Karenanya pria yang juga Menteri Agama RI itu akan segera mengambil langkah untuk mengakhiri kisruh internal di PPP.
"Ya tentu soliditas terganggu dengan ada peristiwa seperti ini. Oleh karenanya kewajiban saya untuk mengembalikannya," ucap Suryadharma.
Seperti diketahui, konflik internal antara kubu Ketua Umum Suryadharma Ali dan kubu Sekretaris Jendral Romahurmuzy belum menunjukan tanda-tanda akan usai dalam waktu dekat. Jika konflik ini berlarut-larut, PPP terancam tidak bisa mengusung capres pada Pilpres 2014. Pasalnya, untuk mendukung pasangan capres, partai membutuhkan tanda tangan dari ketua umum dan sekretaris jendral. (dil/jpnn)
JAKARTA - Konflik internal di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak menyurutkan rasa percaya calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi