PPP Djan Faridz Ngotot Tidak Islah
jpnn.com - BENGKULU - Konflik dualisme kepengurusan di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih sangat pelik. Menghadapi Pilkada serentak 2015, PPP terancam tidak dapat mengusung calon bila kedua versi kepengurusan belum menemukan kata islah atau belum ada keputusan inkrach. PPP kubu Ketum Djan Faridz sendiri ngotot tidak akan islah. Mereka lebih memilih tidak mengusung.
"Kalau belum selesai hingga waktu pendaftaran, kami iklas tidak mengusung calon. Tapi kami tetap akan memberi dukungan," kata Wakil Ketua DPW PPP, Ahmad Yani, Rabu (8/7).
Dijelaskan Ahmad Yani, saat ini pihaknya masih berkomitmen menunggu putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN). Harapannya putusan tersebut sudah didapat sebelum masa pendaftaran Pilkada serentak. Dengan catatan, mereka memenangkan banding di PT TUN dan Menkumham tidak mengajukan kasasi.
"Kita malah akan melakukan islah dengan Menkumham. Kalau PTUN keluar dan memenangkan kita, Menkumham diharap tidak kasasi," ujarnya.
Soal arah dukungan bila tidak dapat mengusung nantinya, PPP Djan Faridz akan melakukan komunikasi dengan para cagub dan partai koalisi.
"Untuk hal ini kita masih menunggu arahan dari pusat. Memang belum bisa ditentukan karena kita sendiri tidak melakukan penjaringan cakada. Kalau nantinya sudah mendekati pendaftaran, mungkin baru bisa kita putuskan dukungan PPP kemana," terang Ahmad Yani.
Sementara itu Ketua DPW PPP Bengkulu versi Ketum Romahurmuziy, M Nasir Jahiyah, mengaku optimis PPP kepengurusan mereka akan ikut serta dalam Pilkada serentak.
"Tidak menjadi masalah ada islah atau tidak. Yang jelas saat ini berdasarkan arahan DPP, kami adalah kepengurusan yang diakui pemerintah. SK dari Menkumham ditembuskan ke berbagai pihak hingga Kapolda dan Gubernur. Artinya kepengurusan versi Ketum Pak Romahurmuziy yang diakui legitimasinya," jelas Nasir.
Di bagian lain, Nasir mengatakan proses penjaringan cagub dan cabup oleh PPP masih berlangsung. Bila tidak ada aral melintang, DPP akan melakukan penetapan cakada sebelum lebaran pekan depan.
BENGKULU - Konflik dualisme kepengurusan di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) masih sangat pelik. Menghadapi Pilkada serentak 2015, PPP terancam
- Teriakan 'Ganti Bupati' Menggema di Kampanye Akbar Paslon 02
- Pengamat Hardjuno Soroti Langkah DPR Memasukkan RUU Tax Amnesty ke Prolegnas 2024
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo
- Survei Jateng Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data SMRC, Indikator, & Populi Center