PPP Inginkan PT Cukup Nol Persen
Senin, 14 November 2011 – 16:06 WIB
JAKARTA - Anggota Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu, Ahmad Yani, menyatakan bahwa pemberlakuan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) lebih dari nol persen sama saja melanggar prinsip-prinsip demokrasi. Karenanya, jika PT tetap diberlakukan lebih dari nol persen maka itu sama saja menyalahi konstitusi.
"Jika parliamentary threshold ditetapkan lebih dari nol persen berarti telah terjadi pelanggaran serius secara konstitusional," tegas Yani di gedung DPR, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (14/11).
Baca Juga:
Politisi PPP itu menegaskan, partainya tetap mengusung mengusung ambang batas parlemen nol persen. "Ambang batas nol persen itu sesuai dengan sistem proporsional, multikulturalisme, dan mengayomi semua golongan serta jangan sampai ada kelompok yang tidak terwakili di DPR," tegasnya.
Jadi, lanjut Yani, permasalahannya bukan pada ada kompromi atau tidak tapi pada kemauan menegakkan konstitusi. "Kalau kita mau menegakkan konstitusi kita sepakati parliamentary threshold nol persen. Kemarin dengan parliamentary threshold 2,5 persen saja disproporsionalitasnya mencapai 18 persen," ungkap anggota Komisi III DPR.
JAKARTA - Anggota Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU) Pemilu, Ahmad Yani, menyatakan bahwa pemberlakuan ambang batas parlemen atau
BERITA TERKAIT
- TNI AL Bongkar Pagar Laut, Eks Sesmilpres Singgung Proses Hukum
- Kuasa Hukum Gus Muhaimin: Semua Gugatan Ghufron Kandas
- Konsolidasi Nasional Gerakan Mandiri Bangsa Lahirkan Partai Gema Bangsa
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi
- Cak Udin: PKB Harus Modern Kalau Ingin Menang di 2029
- Prabowo Terganjal Beban Pemerintah Terdahulu Untuk Mengentaskan Kemiskinan