PPP: Kebijakan Sekolah 5 Hari Sepekan Cuma Bikin Gaduh
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP PPP Arwani Thomafi menilai rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberlakukan sekolah 5 hari dalam sepekan hanya akan membuat kegaduhan baru di kalangan dunia pendidikan.
"Kami meminta Mendiknas untuk mengurungkan kebijakan itu. Kebutuhan untuk mereformasi dunia pendidikan kita saat ini bukan merubah jam belajar siswa," ujar Arwani di Jakarta, Minggu (11/6).
Pihaknya berharap supaya pemerintah memastikan semua anak bangsa bisa mengenyam pendidikan di sekolah, kesejahteraan guru terjamin, dan sarana prasarana sekolah tersedia dengan kualitas memadai.
Namun, kebijakan perubahan jam sekolah itu menurutnya jauh dari rasa keadilan, tidak memahami kearifan lokal serta tak menghargai sejarah keberadaan lembaga pendidikan di masyarakat yang sudah berkembang dan berlangsung jauh sebelum kemerdekaan. Antara lain Madrasah Diniyyah.
"Jika kebijakan ini diberlakukan, maka akan mematikan lembaga pendidikan seperti Madrasah Diniyyah dan lembaga lainnya," tambah Arwani.(fat/jpnn)
Wakil Ketua Umum DPP PPP Arwani Thomafi menilai rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberlakukan sekolah 5 hari dalam sepekan hanya akan
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Buntut Insiden di Arena Mukernas PPP, Mardiono dan Orang Kepercayaannya Disomasi
- Kisruh! Orang Dekat Mardiono Ancam Eks Ketum IPNU di Arena Mukernas II PPP
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Kader Pengin Dukung Ahmad Ali Jadi Ketum PPP, AD/ART Minta Diubah
- Romahurmuziy Sebut 4 Nama Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP
- Gus Ipul & Eks KSAD Masuk Bursa Ketum PPP, Kader: Jadi Magnet Raup Suara