PPP Ketar-ketir
Sabtu, 17 September 2011 – 07:02 WIB
JAKARTA - Isu perombakan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB II) sepertinya paling mengganggu Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Salahsatu menterinya yang kini duduk di Kementerian Perumahan Rakyat, Suharso Monoarfa disebut-sebut bakal segera di reshuffle, lantaran diduga melakukan kawin sirih. PPP menilai jika reshuffle dilakukan, harus sesuai kebutuhan presiden. PPP tak mau reshuffle dilakukan karena ditekan kelompok-kelompok kepentingan. Sebab, lanjut Romi, evaluasi kinerja kementerian pada dasarnya hanya berujung dua pilihan, diteruskan tapi dengan catatan tingkatkan kinerjanya, atau ganti. Karena itu, persoalannya harus diidentifikasi oleh presiden, siapa yang bertanggung jawab terhadap rendahnya serapan anggaran, seluruh menterikah, atau menteri tertentu.
Sekjen PPP, M Romahurmuziy pun angkat bicara. Pihaknya menyatakan kesiapannya menghadapi reshuffle kabinet. Namun, jika perombakan kabinet adalah kebutuhan Presiden. Karena presiden punya hak untuk memberhentikan menteri yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun.
Baca Juga:
"Sikap PPP akan menerima apapun yang menjadi keputusan presiden, pada dasarnya tanpa alasan yang jelas pun. Manakala presiden merasa reshuffle itu masalah kebutuhan maka lakukan tanpa banyak diwacanakan agar tidak mengganggu semangat dari pembantu-pembantunya," ujar Sekjen PPP, M Romahurmuziy kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jumat (16/9).
Baca Juga:
JAKARTA - Isu perombakan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB II) sepertinya paling mengganggu Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Salahsatu menterinya
BERITA TERKAIT
- Baharkam Polri Siapkan 3 Ambulans Udara Selama Nataru
- Erdogan Disebut Walk Out Saat Prabowo Berpidato, Begini Penjelasan Mayor Teddy
- Irjen Iqbal Beri Penghargaan kepada 134 Personel yang Bekerja Baik Melayani Masyarakat
- Propam Periksa 256 Senjata Api Personel Kepolisian di Polda Kalsel
- Pasangan Suami Istri di Kudus Meninggal Secara Misterius
- Harvey Moeis Divonis 6 Tahun 6 Bulan Penjara dan Denda Rp 1 Miliar