PPP Merasakan Hal Mengganjal jika PAN Masuk Barisan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyebutkan, ada sedikit yang mengganjal bagi para kader partai jika PAN mendapat jatah menteri di kabinet era Jokowi-Maruf Amin.
Terlebih, kata Arsul, PAN berseberangan dengan Jokowi saat Pilpres 2019.
"Ada perasaan di internal PPP. Ini waktu pilpres lalu partai yang secara posisi politik berseberangan," kata legislator Komisi III DPR RI itu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/3).
Arsul menyatakan wajar para kader PPP menyuarakan aspirasi jika PAN masuk kabinet.
PPP adalah salah satu parpol yang berjuang habis-habisan mendukung Jokowi pada kontestasi Pilpres 2019.
"Kalau istilah internal itu, berdarah-darah dan kemudian berhadapan dengan orang yang tadinya dalam posisi di pilpres berhadap-hadapan," ujar Arsul.
Namun, kata mantan Sekjen PPP itu, pihaknya menghormati setiap keputusan Jokowi soal reshuffle kabinet.
Termasuk potensi memasukkan PAN sebagai partai koalisi pemerintahan.
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyebutkan bahwa kadernya merasa ada yang sedikit mengganjal jika PAN mendapat jatah menteri di kabinet era Jokowi-Maruf Amin
- Wajar Harga Pangan Mahal, Zulhas Sebut akan Normal Seminggu Pascalebaran
- Mardiono Tegaskan Pentingnya Kebersamaan dalam Kegiatan Bukber Kader PPP
- Putri Zulkifli Hasan Melepas 1.500 Peserta Mudik Gratis Bersama PAN
- DPC Solo Raya Dorong Mardiono Jadi Ketum PPP 2025-2030, Ini Alasannya
- Jalankan Instruksi Ketum PAN, Eddy Soeparno Bagikan Sembako di 11 Kabupaten/Kota di Jabar
- Wawali Iswar Apresiasi Gerakan Pangan Murah Serentak se-Jateng Digelar di Kota Semarang