PPP Minta Jokowi Terus Bubarkan Lembaga yang Tidak Maksimal
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR Achmad Baidowi mengatakan, keputusan Presiden Jokowi membubarkan 18 lembaga patut diapresiasi sebagai wujud langkah efisiensi anggaran di tengah pandemi Covid-19.
"Sebagaimana diketahui perekonomian lesu, anggaran tersedot ke Covid-19 sehingga harus dilakukan efisiensi," kata Baidowi kepada wartawan, Rabu (22/7).
Baidowi menjelaskan bahwa yang dibubarkan itu memang mayoritas lembaga yang tidak maksimal dan tak berhubungungan langsung dengan kebutuhan rakyat.
"Dan ada yang menyebut sebagai lembaga receh. Makanya karena receh dan membebani anggaran itulah sehingga patut dibubarkan," ujar Awiek, panggilan akrabnya.
Menurut Awiek, hal ini sekaligus menunjukkan ketegasan dan keseriusan Jokowi menata lembaga yang anggarannya bersumber dari APBN.
"Kami berharap presiden Jokowi juga tidak berhenti pada 18 lembaga, tetapi juga menyasar lembaga lain yang tidak efektif yang dirasakan tidak terlalu bermanfaat bagi publik," kata Awiek.
Lebih lanjut Awiek menyarankan pegawai di 18 lembaga tersebut harus dilakukan secara proporsional.
"Dialihkan kepada instansi lain atau skema lain yang dipersiapkan secara matang oleh pemerintah," pungkasnya. (boy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Sekretaris Fraksi PPP mengapresiasi keputusan Presiden Jokowi membubarkan 18 lembaga negara.
Redaktur & Reporter : Boy
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Mardiono ke Bojonegoro, Pastikan Kader PPP Kawal Suksesnya Pilkada 2024