PPP Minta Penyidikan Khilafatul Muslimin Tidak Timbulkan Kesan Islamofobia
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani meminta Polri tidak menimbulkan tafsir islamofobia di tengah masyarakat dalam penyidikan kasus Khilafatul Muslimin.
Menurut dia, hal itu perlu diperhatikan meski PPP menghormati penegakan hukum Polri terhadap kelompok Khilafatul Muslimin sepanjang didasarkan pada fakta dan alat bukti yang cukup.
"Namun, PPP meminta jajaran Humas Polri lebih sensitif, berhati-hati dalam menyampaikan keterangan terkait penanganan kasus ini," kata Arsul dalam keterangannya yang diterima JPNN.com, Rabu (7/6).
Dia menyebutkan prinsip kehati-hatian diperlukan agar tidak berujung pada munculnya politik identitas.
"Jangan sampai penanganan kasus ini justru memperbesar munculnya politik identitas dari segmen tertentu di masyarakat dalam penindakan terhadap kelompok umat Islam tertentu," lanjutnya.
Anggota Komisi III DPR RI itu juga menyatakan partainya sependapat bahwa kelompok mana pun yang melanggar hukum harus ditindak.
"Namun, sikap kehati-hatian tetap diperlukan karena politik identitas berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan," ungkapnya.
Sebelumnya, polisi mengembangkan kasus ormas atau perkumpulan masyarakat Khilafatul Muslimin yang dianggap ingin mengubah sistem kenegaraan.
Waketum PPP Arsul Sani meminta Polri tidak menimbulkan tafsir islamofobia di tengah masyarakat dalam penyidikan kasus Khilafatul Muslimin
- Asabri Beri Perlindungan Tanpa Batas Untuk Para Patriot Bangsa
- Tingkat Kepuasan Layanan ASABRI Capai 96 Persen
- Haris Azhar Sebut Polri dan Kementerian ESDM Melindungi Tambang Ilegal di Muba
- Jadi Tersangka, Kades Kohod segera Dicegah ke Luar Negeri
- Irwasum Polri: Masuk Polisi Gratis, Kalau Dibujuk Bayar Jangan Percaya
- Dukung Kolaborasi Kementerian Imipas-Polri Berantas Narkoba di Lapas, Sahroni: Perlu Gebrakan!