PPP Minta Penyidikan Khilafatul Muslimin Tidak Timbulkan Kesan Islamofobia
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani meminta Polri tidak menimbulkan tafsir islamofobia di tengah masyarakat dalam penyidikan kasus Khilafatul Muslimin.
Menurut dia, hal itu perlu diperhatikan meski PPP menghormati penegakan hukum Polri terhadap kelompok Khilafatul Muslimin sepanjang didasarkan pada fakta dan alat bukti yang cukup.
"Namun, PPP meminta jajaran Humas Polri lebih sensitif, berhati-hati dalam menyampaikan keterangan terkait penanganan kasus ini," kata Arsul dalam keterangannya yang diterima JPNN.com, Rabu (7/6).
Dia menyebutkan prinsip kehati-hatian diperlukan agar tidak berujung pada munculnya politik identitas.
"Jangan sampai penanganan kasus ini justru memperbesar munculnya politik identitas dari segmen tertentu di masyarakat dalam penindakan terhadap kelompok umat Islam tertentu," lanjutnya.
Anggota Komisi III DPR RI itu juga menyatakan partainya sependapat bahwa kelompok mana pun yang melanggar hukum harus ditindak.
"Namun, sikap kehati-hatian tetap diperlukan karena politik identitas berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan," ungkapnya.
Sebelumnya, polisi mengembangkan kasus ormas atau perkumpulan masyarakat Khilafatul Muslimin yang dianggap ingin mengubah sistem kenegaraan.
Waketum PPP Arsul Sani meminta Polri tidak menimbulkan tafsir islamofobia di tengah masyarakat dalam penyidikan kasus Khilafatul Muslimin
- Polri Tukar Buron Judol Handoyo Salman dengan DPO Filipina
- Soroti 2 Kasus Penembakan oleh Polisi, Setara Institute Singgung Kesehatan Mental
- Mardiono ke Bojonegoro, Pastikan Kader PPP Kawal Suksesnya Pilkada 2024
- Wayan Sudirta Soroti Sejumlah Persoalan di Institusi Polri Termasuk Kasus Penembakan Anggota Paskibraka di Semarang
- Sinergi dengan Polri & TNI, Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di 3 Wilayah Ini
- Jenderal Sigit Pastikan Kesiapan Polri Jelang Pilkada Serentak 2024