PPP Sambut Baik Koalisi Partai Islam

JAKARTA - Gagasan Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, agar partai-partai politik Islam bersatu dengan membangun koalisi Poros Tengah Jilid II dalam menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 disambut baik oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Irgan Chairul Mahfidz.   "Saya pikir tawaran untuk membentuk poros tengah jilid dua adalah sebuah gagasan yang positif guna memperkuat posisi partai-partai Islam," kata Irgan, di Jakarta, Jum'at (12/12).   Koalisi partai-partai Islam, lanjut mantan Ketua Umum DPP Angkatan Muda Ka'bah itui, memang harus bersatu, guna meningkatkan peran dan fungsinya di dalam membangun bangsa Indonesia ke depannya. "Problemnya, bagaimana koalisi poros tengah jilid dua ini bisa dilakukan secara permanen."   Visinya tidak semata-mata untuk mengusung calon presiden atau merebut kekuasaan semata, paparnya. Kalau ini dilakukan, Irgan memastikan, koalisi ini justru akan merendahkan martabat partai-partai Islam sendiri. "Pengalaman pahit koalisi partai-partai Islam yang dimotori Amien Rais jilid satu jangan terulang lagi," katanya.   Partai-partai Islam ketika itu mengusung Abdurrahman Wahid untuk maju menjadi calon presiden. Meski berhasil, tetapi nyatanya kepemimpinan Abdurrahman Wahid tidak bertahan lama. "Koalisi yang dibentuk saat itu memang hanya untuk mengusung calon presiden. Bukan untuk memperkuat partai-partai Islam secara secara permanen," ujarnya.   Karena itu, kata Irgan, jika memang ingin memperkuat partai-partai Islam secara permanen, maka PPP akan menyambut baik. Tapi kalau hanya sekedar untuk mengusung calon presiden, PPP akan mengkaji lebih jauh lagi.   PPP sendiri lebih cendrung bagaimana agar partai Islam bisa berkoalisi dengan partai nasionalis. "Saya rasa koalisi partai Islam dengan partai nasionalis adalah pilihan yang terbaik.   Sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah mewacanakan gagasan agar partai-partai Islam membangun Poros Tengah Jilid II dalam keterangan pers di Center for Dialogue and Cooperations Among Civilization (CDCC), Jakarta, Kamis (11/12).(fas)