PPP Sesalkan Imbal Beli Pupuk dan Beras Indonesia-Myanmar
Rabu, 24 April 2013 – 19:45 WIB
Rencana impor beras yang dilakukan pemerintah menyakiti petani nasional, karena membawa pesan buruk pada waktu yang salah yakni pada jelang Panen Raya Mei ini. Harga beras pasti akan jatuh atau setidaknya tertahan naik. "Tidak elok, sebagai negara terbesar di Asean, Indonesia justru membangun landasan formal untuk impor dari Myanmar," ucap Zainut.
Selanjutnya kebijakan ekspor pupuk juga sangat aneh dan menggelikan di saat kebutuhan pupuk dalam negeri masih banyak persoalan, baik dari aspek kebutuhan pasar domestik (DMO). Hal itu terlihat di saat petani membutuhkan pupuk sering kali tidak ada di pasaran, baik itu pupuk bersubsidi maupun pupuk non subsidi.
"Kita justru akan menjual pupuk ke luar negeri. Seharusnya kebutuhan pupuk untuk petani harus didahulukan daripada ekspor," kata Zainut. (gil/jpnn)
JAKARTA - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sangat menyesalkan kebijakan pemerintah Indonesia yang telah melakukan nota kesepahaman imbal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bangun Ekosistem Digital UMKM di Indonesia, Hibank & Mitra Strategis Jalin MoU
- Prabowo Bakal Berkantor dan Kerja di IKN pada 2028
- Startup Perupadata Ingin Terus Tingkatkan Literasi Informasi Masyarakat
- Mide Pro Shop Hadir di Serpong, Tawarkan Layanan Terpadu
- Sebegini Nilai Investasi Terbaru di IKN, Bikin Kaget
- Bangkitkan Industri Susu Lokal, Menko Pangan Resmikan Kandang Sapi Perah Rakyat