PPP Untung Besar Jika Mendapat Jatah Cawapres Pendamping Ganjar
jpnn.com, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dinilai genius jika berhasil menjalin koalisi resmi dengan PDI Perjuangan atau PDIP karena membuat pilihan tepat dalam memilih mitra di Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah dalam acara pemaparan rilis survei IPO di Jakarta Pusat, Jumat (16/6).
"Makanya kalau sampai terjadi koalisi PDIP dengan PPP, maka PPP termasuk partai yang di satu sisi dia genius karena bisa memilih mitra yang baik," ujar Dedi.
Selain itu, PPP juga bakal untung besar dengan berkoalisi bersama partai pimpinan Megawati Soekarnoputri jika berhasil mendapatkan jatah calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.
"Diuntungkan sangat luar biasa, kenapa? Karena dia tidak membawa suara yang signifikan terhadap Ganjar Pranowo, apalagi nanti kemudian PPP bisa mengusulkan cawapres," tuturnya.
Pendapat itu didasarkan Dedi pada hasil survei IPO 5-13 Juni 2023 yang menunjukkan bahwa pemilih PPP yang memilih Ganjar sebagai capres cuma 20,5 persen.
Menurut survei IPO, kata Dedi, pemilih PPP justru lebih condong memilih Prabowo Subianto sebagai capres potensial, yakni 37,5 persen.
"(Pemilih) PPP saja yang memilih Ganjar Pranowo hanya 20,5 persen,” ucapnya.
PPP dinilai genius jika berhasil menjalin koalisi resmi dengan PDIP. Partai itu juga untung besar bila mendapatkan dapat cawapres pendamping Ganjar Pranowo.
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- Denny JA Sebut Prabowo dapat Sentimen Negatif soal Pilkada Dipilih DPRD
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Hasto Memahami Risiko Bersuara Kritis
- PDIP Fokus Persiapkan Langkah Hukum untuk Hasto Kristiyanto
- Perlu Political Will Prabowo untuk Menunda PPN 12 Persen Melalui APBNP