PPRN Merasa Hak Demokrasi Dimatikan KPU
Minggu, 03 Februari 2013 – 01:07 WIB
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Joller Sitorus menyatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang seharusnya menjadi penyelengga pemilu justru menjadi alat untuk hak demokrasi. Menurut Joller Sitorus, fakta itu terlihat jelas dalam beberapa kali persidangan sengketa pemilu. Joller Sitorus mencontohkan di Kabupaten Sula, Maluku Utara dan di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Di kedua kabupaten tersebut, kata dia, KPUD tidak menerima data verifikasi faktual KTA tahap I, tetapi belakangan KPU Pusat mengirimkan data setelah waktu verifikasi faktual KTA tahap II di hari terakhir.
"PPRN mempersoalkan perilaku 25 KPU daerah Kabupaten/Kota di 11 Propinsi yang karena kinerjanya tidak sesuai aturan KPU Pusat, sehingga PPRN digugurkan atau dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) untuk menjadi peserta Pemilu 2014. Banyak KPU daerah mengakui bahwa mereka tidak melakukan verifikasi faktual dengan berbagai alasan, seperti mereka tidak mendapat drop data dari KPU Pusat. Itu diamini oleh KPU melalui Kuasa Hukumnya dari Kantor Pengacara Adnan Buyung Nasution," terang Joller Sitorus melalui siaran pers yang diterima JPNN, Sabtu (2/2).
Baca Juga:
Disebutkan, saat persidangan dipimpin Endang Wihdatiningtyas itu, pernyataan PPRN terkait data itu terbukti benar. Hal ini diakui juga oleh pihak KPU Pusat yang memang tidak mengirimkan data untuk menjadi panduan atau bahan yang akan diverifikasi oleh KPU daerah.
Baca Juga:
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Joller Sitorus menyatakan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang seharusnya menjadi
BERITA TERKAIT
- Komisioner KPUD Barito Utara Diduga Langgar Etik & Aturan, Terancam Dipecat
- Di MK, Kubu Petrus Omba Sebut Dalil Gugatan Seharusnya Selesai di Bawaslu atau PTUN
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Kuasa Hukum BTM-YB: Tuduhan Paslon Nomor 2 Tak Berdasar
- Ipang Wahid Bocorkan Jurus Pemenangan Pilkada kepada Kader PKB Se-Indonesia
- Ibas: Perlukah Amandemen UUD 45 untuk Akomodasi Perkembangan Zaman?
- Simpatisan Gelora Laporkan Mardani PKS ke MKD: Dia Selalu Mengolok-olok