PPWI: Kriminalisasi Jurnalis di Aceh Harus di Setop

jpnn.com - JAKARTA – Dewan Pengurus Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) mendesak pihak Kepolisian Republik Indonesia, Kejaksaan Republik Indonesia, dan pihak berwenang lainnya, untuk tidak gegabah menetapkan warga masyarakat pemberi informasi dan pendapat melalui media massa, baik cetak, elektronik dan media online. Termasuk blog dan jejaring sosial yang merupakan reaksi atau respon terhadap fenomena atau kejadian di masyarakat/lingkungannya, sebagai tersangka tindak pidana kriminal.
Sebaliknya, PPWI meminta Kepolisian bertindak cepat untuk menginvestigasi dan mengusut tuntas atau mengklarifikasi tentang fenomena (kriminal, asusila, sikap dan perilaku amoral) yang menjadi keprihatinan masyarakat.
Khusus berkaitan dengan kasus dugaan pencemaran nama baik oleh wartawan Mawardi dan Umar Effendi melalui tulisan berita faktual yang dipublikasikan di media online, PPWI mendesak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk menghentikan ataau menyetop proses penyidikan dan penetapan sebagai tersangka tindak pidana terhadap wartawan, dan segera menindak-lanjuti laporan invesitgasi berbentuk berita yang ditayangkan di media online dimaksud.
“Ini demi mewujudkan kepastian hukum atas kasus yang dipersoalkan dan memenuhi rasa keadilan masyarakat,” kata Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (5/9).
Menurut Wilson, dua Wartawan di Lhokseumawe, Umar Effendi, pemimpin redaksi media online Berita Atjeh. Net bersama Mawardi, wartawan di media online tersebut saat ini sedang menjalani proses hukum di Polres Lhokseumawe, Provinsi Aceh atas laporan dugaan pencemaran nama baik oleh seorang anggota DPR Aceh, berinisial AI.
Kasus tersebut, kata Wilson, bermula di saat hari Jum'at tanggal 24 April 2015 sekitar pukul 12.30 WIB, wartawan media online Berita ATJEH, Mawardi, memergoki Anggota DPR Aceh dari Partai Aceh yang berinisial AI bersama dua wanita cantik di salah satu hotel di Kota Lhokseumawe. Diduga, AI sudah menginap di kamar hotel beberapa hari lalu dan memesan beberapa kamar.
Usai waktu shalat Jumat, AI turun dari lantai 2 hotel namun tidak bersamaan dengan dua wanita tersebut. Karena sudah diberitahu kalau ada rekan media yang menunggu di lobi hotel.
Saat AI tiba di lobi hotel, Mawardi sempat melakukan komunikasi sesaat dengan AI, tapi ia tidak melayani satu katapun dan langsung masuk ke dalam mobil bersama wanita cantik yang mendampinginya.
JAKARTA – Dewan Pengurus Nasional Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) mendesak pihak Kepolisian Republik Indonesia, Kejaksaan Republik
- Ratusan Santri Dilatih Usaha Boga dan Barista, Gus Yasin: Upaya Penanggulangan Kemiskinan
- Bamsoet Sebut Tata Kelola yang Baik Kunci untuk Wujudkan Pariwisata Bali Berkelanjutan
- Jaga Kepercayaan Publik, Kementerian BUMN Perkuat Strategi Komunikasi & Optimalkan AI
- Bea Cukai Gelorakan Pemberantasan Rokok & Miras Ilegal Lewat Kegiatan di Mojokerto Ini
- Hadapi Lonjakan Pemudik, KAI Siapkan 52 Kereta Api Tambahan untuk Mudik Lebaran 2025
- Transjakarta akan Tutup Layanan Rute 5D Rute Cililitan-Ancol