Pra-KTT Y20 2022: Mari Bersama Selamatkan Bumi dengan Ekonomi Sirkular
“Jadi sistem kita mengandalkan konsumsi berlebihan. Jika kita bisa membantu orang merasa bahwa apa yang mereka miliki sudah cukup, kita bisa meyakinkan mereka untuk hanya mengonsumsi yang dibutuhkan. Dengan ini, kita bisa mulai memutus siklus konsumsi tersebut," jelas Joi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ke Wang. Menurutnya, meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ekonomi sirkular tidak hanya bisa mengakibatkan perubahan kebiasaan, tetapi juga perubahan kebijakan.
“Karena para politisi mendengarkan aspirasi masyarakat. Namun, kesadaran masyarakat terhadap ekonomi sirkular masih sangat rendah. Di sinilah, anak muda memainkan perannya. Generasi muda telah menunjukkan bahwa mereka memegang peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perubahan iklim,” jelas Ke Wang.
Junerosano menjelaskan, populasi dunia saat ini telah mencapai 7,9 miliar jiwa.
Jika kita ingin adanya perubahan tanpa adanya peperangan, kita harus meyakinkan 4% dari sebuah populasi.
Berarti di Indonesia, ada 10 juta orang yang harus diyakinkan tentang ekonomi sirkular.
“Memang terkadang terasa sulit. Solusi datang lebih lambat daripada terjadinya kerusakan lingkungan. Kita harus memikirkan bagaimana kita bisa mempercepat solusi tersebut. Tapi yang terpenting, kita harus optimistis bahwa kita bisa melakukan perubahan dengan berkolaborasi,” jelas Junerosano.(chi/jpnn)
Ada sekitar 10 juta orang yang harus diyakinkan tentang ekonomi sirkular. Apa itu? Simak selengkapnya.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Pemuda Muhamadiyah Harus Siap Hadapi Tantangan Politik Menuju Indonesia Emas 2045
- Tri Adhianto-Abdul Harris Bobihoe Elektabilitasnya Moncer di Kalangan Anak Muda
- Pertalindo dan Pemkot Semarang Sosialisasikan Amdalnet
- Selamat! Dirut SIG Raih Top CEO Indonesia Awards 2024
- Keren, 7 Brand Produk F&B Mahasiswa Universitas Ciputra Tampil di SIAL InterFood 2024
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting