Prabowo Abaikan Manuver Mantan Istri
MUNAS HKTI
Senin, 12 Juli 2010 – 07:46 WIB
Munas HKTI kali ini memang sarat tarik-menarik kepentingan politik. Selain Prabowo (Gerindra) dan Titik Soeharto (Golkar), petinggi Partai Demokrat M. Jafar Hafsah juga telah mendeklarasikan diri. Mantan menteri pertanian sekaligus politikus senior PKS Anton Apriantono, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, dan mantan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta juga dikabarkan masuk dalam bursa kandidat ketua umum. "Mudah-mudahan yang berniat maju benar-benar tulus memperjuangkan HKTI dan petani. Sayang, kalau hanya untuk kepentingan sesaat atau kepentingan parpol di tengah kondisi petani yang semakin menderita," kata Fadli.
Baca Juga:
Dia menegaskan, Partai Gerindra sendiri tidak pernah menjadikan HKTI sebagai alat politik. Gerindra, tegas Fadli, justru berdiri untuk ikut membantu petani. Karena itu, sampai sekarang HKTI tetap menjadi sebuah organisasi yang independen. "Setiap anggotanya bebas ikut parpol atau ormas mana pun," tuturnya.
Bahkan, saat pilpres lalu, HKTI tidak menyatakan dukungan secara resmi atas pencalonan Prabowo sebagai cawapres yang berpasangan dengan Megawati. "Kalau mau, bisa saja dipakai Pak Prabowo," kata Fadli. Dia berpandangan HKTI memang harus tetap menjadi organisasi independen yang berdiri di atas semua parpol. "Siapa pun yang mempunyai kesamaan pandangan untuk memperjuangkan petani, mari bergabung di HKTI," ujarnya.
Fadli menjelaskan, kesiapan Prabowo kembali memimpin HKTI pada periode kedua bukan bermotif kekuasaan, melainkan sebagai lahan pengabdian. "Apa sih yang bisa dilakukan HKTI? Bukan parpol. Tidak bisa mencalonkan gubernur dan presiden. Malah banyak resources yang harus disumbangkan," katanya.
JAKARTA - Prabowo Subianto diyakini masih berpeluang besar untuk mempertahankan posisi ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI). Majunya
BERITA TERKAIT
- Puan Yakin PDIP Solid Meskipun Muncul Dinamika Jelang Kongres VI
- Politikus Senior PDIP Minta Presiden Prabowo Hentikan KPK Kriminalisasi Orang
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK