Prabowo Ajak Umat Kristiani Hindari Neolib
Pemuka Agama Diminta Beberkan Kebohongan Pemerintah
Selasa, 09 Juni 2009 – 16:35 WIB
JAKARTA – Calon wakil presiden yang diusung PDIP dan Geridnra, Prabowo Subianto, mengharapkan para agamawan tidak membawa-bawa agama dalam kancah politik praktis. Menurutnya, tak selayaknya agamawan terjebak dalam persoalan politik. Meski demikian kalangan agamawan tetap memiliki tanggung jawab untuk menyadarkan masyarakat soal kondisi Indonesia sesungguhnya.
Hal itu dikatakan Prabowo dalam seminar nasional yang mengangkat tema ‘Gereja, Masa Depan Bangsa Dan Pilpres 2009’ di Jakarta, Selasa (9/8). Menurut Prabowo, ada realitias di Indonesia yang harus dipahami kalangan agamawan, yakni menyatakan politik praktis sering berdampak buruk dalam kehidupan beragama. “Jadi tidak layak jika agama diseret-seret ke politik praktis," kata Prabowo.
Baca Juga:
Di hadapan para penganut kristiani itu, Prabowo mengatakan, Indonesia sangat kaya dengan keragaman. Namun mantan Danjen Kopassus ini menilai para founding fathers pendiri republik sangat arif dalam menyikapi perbedaan.
“Bangsa Indonesia berdiri diatas kepulauan dengan ratusan suku golongan dan bahasa. Untuk mengatur kepentingan beragam suku ini sikap kebersamaan dan saling pengertian harus dikedepankan. Pendiri bangsa tidak mengutamakan kepentingan salah satu agama, namun menemukan wujud baru dalam kebangsaan," ulasnya.
JAKARTA – Calon wakil presiden yang diusung PDIP dan Geridnra, Prabowo Subianto, mengharapkan para agamawan tidak membawa-bawa agama dalam
BERITA TERKAIT
- Rapat di DPR, Bahlil Ungkap Rencana Ubah Pengecer Gas Melon Jadi Subpangkalan
- Pidato di Acara Bimtek, Salim Segaf PKS Singgung Cita-Cita Pendiri Bangsa dan Politik Beretika
- Anggota Komisi VI DPR Mengkritik Keras Kebijakan Kementerian ESDM Soal Distribusi LPG 3 Kg
- Hasil Pertemuan Badan Aspirasi dengan Honorer akan Diteruskan ke Pimpinan DPR
- Langkah KPU Barito Utara yang Tetap Ngotot Izinkan Pemilih Ilegal Mencoblos Dipertanyakan
- Trump Ancam Kenakan Tarif 100 Persen bagi Negara BRICS, Demokrat Dorong Insentif untuk Industri-UMKM