Prabowo Aneh, Sebut Rakyat Miskin tapi Minta Sumbangan Terus

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga menilai pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno aneh lantaran masih membuka rekening kampanye agar masyarakat berpartisipasi. Padahal, Prabowo sendiri menyatakan taraf ekonomi rakyat Indonesia setara dengan negara miskin dan penuh konflik seperti Rwanda, Afganistan, Etiopia serta Haiti.
"Beliau selalu mengatakan Indonesia miskin, tetapi minta sumbangan ke orang Indonesia untuk kampanyenya. Kalau orang miskin, semestinya dia enggak minta sumbangan. Ini justru jadi kontradiksi, di satu sisi dia mengatakan Indonesia miskin," kata Arya di Rumah Pemenangan Jokowi - Ma'ruf, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (26/12).
Jika Prabowo menyadari rakyat Indonesia miskin, lanjut Arya, ketua umum Gerindra itu harusnya menutup rekening kampanye. Sebab, tak etis Prabowo mengharapkan bantuan dana kampanye dari orang-orang miskin.
"Harusnya dia konsisten. Kalau dia mengatakan Indonesia miskin, harusnya dia menutup nomor rekeningnya. Dan mengatakan dia pakai dana sendiri," kata Arya.
Lebih lanjut kata Arya, baik Prabowo dan Sandi merupakan konglemerat Indonesia. Oleh karena itu, Arya menantang keduanya untuk menutup rekening kampanye dan memberikan sumbangsih kepada rakyat jelata Indonesia.
"Kalau kami mengatakan Indonesia makin lama, makin baik ekonominya. Makanya kami buka rekening untuk bantuan," pungkas Arya. (tan/jpnn)
Prabowo Subianto lagi-lagi membuat pernyataan yang kontradiktif dengan tindakannya.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Prabowo Ancam Bakal Ganti Direksi BUMN yang Malas dan Tidak Berprestasi
- Program Prabowo Disebut Bisa Ubah Nasib Rakyat, 8 Juta Lapangan Kerja Bakal Tercipta
- Minta Wartawan Keluar Saat Acara Danantara, Prabowo: Tertutup, Saya Banyak Menegur Direksi
- Presiden Prabowo Dinilai Sukses Membangun Kemandirian Pangan
- Wartawan Diminta Keluar Saat Prabowo Sambutan di Acara Danantara, Ada Apa Ini? Hmm
- Purnawirawan TNI Usul Copot Wapres RI, Legislator: Harus Ditanggapi Serius Prabowo