Prabowo Banyak Blunder, Jokowi Minder

Prabowo Banyak Blunder, Jokowi Minder
Capres nomor urut dua Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut satu Prabowo Subianto saat mengikuti Debat Capres 2014 di Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (15/6). Foto: Ricardo/JPNN.com

Kalau memang tidak setuju hal itu tidak perlu diungkapkan ke publik. "Kan cukup saja dia katakan saya setuju dengan Jokowi. Jangan justru menyerang tim sendiri, karena bagaimanapun tim itu kan dia yang pilih sendiri," ungkapnya.

Prabowo menurutnya tampil terlalu rileks sehingga menjadi overconfidence. Hal ini menurutnya jika dipertahankan justru tidak baik untuk dirinya, apalagi jika itu ditayangkan secara live.

“Saya melihat di Manado, Prabowo membanggakan ibunya yang orang Manado dan adik-adiknya yang non-muslim dihadapan masyarakat Manado yang mayoritas non-muslim. Kalau ini ditangkap televisi, justru akan merugikan karena dia seperti membuang keislamannya hanya untuk mendapatkan simpati dari masyarakat Manado," imbuhnya.

Prabowo juga dinilainya tidak mampu mempertanyakan gagasan Jokowi, meski gagasan itu aneh sekalipun.

"Tengok saja, dia tidak menggunakan maksud Jokowi dengan tol laut. Harusnya kan ditanyakan, maksudnya tol laut itu apa? Apakah mau menghubungkan pulau-pulau dengan jembatan atau dengan kapal laut? Terus dari mana membiayai hal itu? Tol darat saja negara kesulitan membangun, apalagi tol laut. Ini tidak realisitis saat ini dan Prabowo tidak mengejarnya,” ujar Doktor Komunikasi Politik ini lagi.

Sementara Jokowi lanjutnya, sangat terlihat sekali under confidence atau rasa mindernya di depan Prabowo.

Bicara Jokowi yang kerap terlihat sedang berpikir keras dan melihat catatan, membuat tampilannya terkesan di bawah Prabowo. Dari sini terlihat intelektualitas Jokowi dari gesturnya sangat tertekan dengan Prabowo.

"Dengan demikian maka ekspresinya kelihatan sekali mindernya. Jokowi juga terlihat tidak paham apa yang dia tanyakan sendiri. Dia menanyakan masalah TPPID yang sebenarnya sangat mikro dan bukan konsumsi bagi debat capres tapi walikota. Harusnya kalau dia berwawasan capres, pertanyaan yang diajukan harus kelas capres misalnya menanyakan program yang ril untuk bangsa,” tegasnya.

JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar, Firdaus Muhammad mengatakan tampilan calon presiden Prabowo Subianto

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News