Prabowo Banyak Blunder, Jokowi Minder

Prabowo Banyak Blunder, Jokowi Minder
Capres nomor urut dua Joko Widodo (kiri) dan Capres nomor urut satu Prabowo Subianto saat mengikuti Debat Capres 2014 di Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (15/6). Foto: Ricardo/JPNN.com

Jokowi menurut Firdaus, juga minim improvisasi karena berkali-kali mengungkapkan hal mengenai kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.

"Untuk mengungkapkan kartu itu cukup sekali. Itu masalah mikro yang tidak perlu diungkapkan berkali-kali seperti yang diungkapkan oleh Jokowi. Saya sendiri melihat dalam dua debat dia sudah berkali-kali mengulangi hal ini dan kalau mau berkembang hal ini tidak lagi diungkapkan dalam debat-debat selanjutnya. Terlalu dangkal kalau hanya bicara soal kartu karena pada faktanya Indonesia sudah lebih maju dengan BPJS,” imbuhnya lagi.

Jokowi menurutnya juga tidak dapat memanfaatkan kelemahan Prabowo karena keminderannya itu. Dia pun mencontohkan pernyataan Prabowo bahwa ada kebocoran Rp 1000 triliun padahal Jokowi seharusnya tahu bahwa APBN Indonesia itu hanya 1800 triliunan.

"Lah, harusnya kan dia tanya dari mana data Rp 1000 triliun kebocoran kalau APBN saja Cuma Rp 1800 triliun. Ini kan bukan bocor namanya tapi sudah bolong. Ini tidak bisa dimanfaatkan oleh Jokowi,” tegasnya.

Oleh karena itu, ke depannya Firdaus menyarankan jika mau meraih simpati publik untuk memilih mereka, kedua calon presiden itu harus menyeimbangkan diri dan kemampuan. Jangan lagi terlalu overconfidence tapi jangan juga underconfidence.

"Yang bagus, yah yang biasa-biasa saja tidak lebih tidak kurang,” pungkasnya.(fas/jpnn)


JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar, Firdaus Muhammad mengatakan tampilan calon presiden Prabowo Subianto


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News