Prabowo Berencana Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro, Sejarawan: Tidak Ada Manfaatnya

jpnn.com, JAKARTA - Rencana Menteri Pertahanan sekaligus bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto untuk memindahkan makam Pangeran Diponegoro dari Makassar ke Yogyakarta mendapat dari sejarawan Andi Achdian.
Menurut Andi, rencana pemindahan makam Pangeran Diponegoro merupakan upaya untuk menghilangkan peninggalan yang berharga.
Lebih dari itu, Andi menyebut tindakan tersebut dapat merusak sejarah yang sudah ada.
“Makam Pangeran Diponegoro sebagai struktur cagar budaya ya sejarah itu sejarah yang berharga, saya kira pemindahan apa upaya memindahkan akan sama aja dianggap merusak ya,” kata kepada JPNN, Jumat (14/7).
Andi menilai rencana yang dicetuskan Prabowo merupakan sebuah sikap politik semata. Pasalnya, kata dia, tidak ada nilai sejarah yang dapat diambil dari pemindahan makam pahlawan nasional itu.
“Seperti itulah. Jadi sentimen, nilai pembelajarannya sejarahnya juga tidak baik. Jadi romantis lah, jadi bukan sebuah sikap yang baik untuk mempelajari sejarah,” katanya.
Terlebih sekarang Indonesia telah memasuki tahun politik. Menurut Andi, rencana Prabowo hanya sebuah kesenangan yang membuat ramai publik pada momentum ini.
“Ya itu romantisme sejarah, ya tahun politik yang tidak ada manfaatnya bagi pengetahuan sejarah, bagi kesadaran sejarah tidak ada manfaatnya juga. Cuma senang-senang saja, ramai-ramai saja. Tidak ada artinya juga,” katanya.
Sejarawan Andi Achdian menyoroti rencana bacapres Prabowo Subianto untuk memindahkan makam Pangeran Diponegoro.
- Saat Melantik Pengurus Baru Partai Hanura, OSO: Kami Mendukung Prabowo
- Prabowo Subianto dan Relasinya dengan Umat Islam
- 6 Bulan Prabowo-Gibran: 74 Persen Puas, tetapi Ekonomi Penuh Tantangan
- Irwan Fecho Bicara Pembangunan Berkelanjutan di Rakernas IKA SKMA 2025
- Bikin Acara Bertema Kemandirian, KPPI: Perempuan Harus Bersama Memajukan Bangsa
- Prabowo Sebut Petani Harus Bisa Punya Rumah dan Mobil