Prabowo Berjanji Buka Data Internal Rekap Suara Pilpres, tetapi Pekan Depan
jpnn.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) 02 Prabowo Subianto berjanji akan membeber data internalnya tentang hasil penghitungan suara Pilpres 2019. Mantan Danjen Kopassus itu berencana mengumumkan datanya ke publik pada pekan depan setelah mendiskusikannya terlebih dahulu dengan para ahli informasi teknologi (IT).
"Kami akan melakukan workshop-workshop mengumpulkan ahli IT dari berbagai universitas, kami akan kaji seilmiah mungkin dan pada saatnya akan diekspose pada hari yang tepat minggu depan," kata Prabowo di kediamannya, Rabu (8/5) ini.
Baca juga: Wus, Suara Jokowi Sudah Lampaui Perolehan Prabowo di Pilpres 2014
Ketua umum Partai Gerindra itu juga meminta semua pihak untuk tidak emosional menyikapi hasil Pilpres 2019. Karena itu Prabowo juga mewanti-wanti pihak mana pun tidak bertindak di luar aturan.
"Percaya bahwa kami lakukan semua tindakan tidak dengan grasah-grusuh, tetapi dengan ketenangan, dengan selalu mengedepankan kepentingan yang terbaik," kata capres yang berpasangan dengan Sandiaga S Uno itu.
Baca juga: KPU Pasti Hentikan Situng Pemilu, Asalkan...
Menanggapi hal itu, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzammil Yusuf mengaku sangat mendukung rencana Prabowo. "Insyaallah akan memberikan informasi yang konstruktif, yang positif, yang sahih beberapa hari ke depan," kata Muzammil yang juga anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi itu.(mg10/jpnn)
Prabowo Subianto berencana membuka data internalnya tentang hasil penghitungan suara Pilpres 2019 pada pekan depan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun