Prabowo bersama Gerindra Lebih Cocok Tetap Berada di Oposisi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan Prabowo Subianto lebih dibutuhkan sebagai oposisi dibanding bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo sebagai pemenang Pilpres 2019.
Hal ini disampaikan Pangi saat berbincang dengan JPNN.com, terkait komposisi partai oposisi pascabubarnya Koalisi Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
BACA JUGA : Gerindra: Prabowo Sudah Beri Selamat ke Jokowi Secara Tersirat
Dari analisa Pangi, PAN dan Demokrat akan bergabung ke koalisi pemerintah. Namun, ada pertanyaan sederhana apakah partai pengusung utama Jokowi - Ma'ruf berbesar hati menerima mereka yang tidak tak ikut memenangkan paslon 01.
"Kalau PKS dan Gerindra saya meyakini akan konsisten menjadi partai oposisi. Gerindra sangat dibutuhkan berada di luar kekuasaan sebagai oposisi dalam rangka menyehatkan demokrasi kita," ucap Pangi.
Sementara PAN, Demokrat maupun PKS, lanjut direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini, posisinya tidak sekuat Gerindra apakah berada di luar kekuasaan atau bergabung ke koalisi pemerintah.
Kondisinya berbeda dengan Prabowo yang juga ketum Gerindra.
"Mudaratnya lebih banyak dibanding manfaatnya kalau Prabowo bergabung ke koalisi Jokowi. Peran oposisi itu hanya bisa dimainkan Gerindra," tegas Pangi.
Gerindra yang dipimpin Prabowo Subianto sangat dibutuhkan berada di luar kekuasaan sebagai oposisi dalam rangka menyehatkan demokrasi
- Anak Buah Prabowo Yakin 2025 Indonesia Bebas dari Impor
- Dukung Visi Prabowo, PAM Jaya Gandeng Lemhannas Jaga Ketahanan Air di Jakarta
- Penghargaan KIP Untuk Gerindra Bukti Prabowo Komitmen Berantas Korupsi
- Prabowo Lantik Ketua Harian dan Sekretaris Dewan Pertahanan Nasional
- DPP KNPI Dukung Gagasan Presiden Prabowo Tentang Penyederhanaan Sistem Pilkada
- Percepat Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Pergerakan Advokat Usulkan Pembentukan 2 Omnibus Law