Prabowo Bukan Penjahat HAM

"Kembali lagi konteks pribadi Prabowo pada saat itu tidak bisa dilepaskan dari posisi dia sebagau militer TNI dan saat itu dwi fungsi Abri masih berlaku," tegas Todo.
"Kita semua memahami pada saat itu garis komando di tubuh TNI sangatlah kental. Tidak mungkin ada suatu gerakan atau tindakan yang diluar kendali TNI itu sendiri. Oleh karna itu sangat naif kalau tindakan itu hanya diberikan kesalahan kepada Prabowo semata. Jelas ini adalah tindakan yang semena-mena," tambah Alumni Trisakti tersebut.
Soal adanya permintaan terhadap KPU untuk mengklarifikasi masa lalu Prabowo, menurut Todo, itu adalah hal yang sah-sah saja. Malah ia mendukung dan mendorong hasil penyelidikan DKP yang menyatakan Prabowo bersalah agar dibuka seterang-terangnya kepada publik agar semua tahu sebenarnya yang terjadi.
"Sudah waktunya negara mengembalikan posisi terhormat atas salah satu putra terbaik bangsa ini yang sudah 16 tahun disandera dengan tuduhan yang tidak berdasar. Putra terbaik bangsa yang selalu mengorbankan dan mewakafkan dirinya untuk Indonesia." katanya. (rmo/jpnn)
Pertanyaan miring masa lalu calon presiden Prabowo Subianto di militer dinilai sebagai bentuk kampanye negatif. Ketua ProHAM Todo Tua Pasaribu mengatakan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Perubahan KUHAP Penting, Tetapi Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
- Ketua INTI Tangsel Ajak Masyarakat Teladani Semangat Kebangkitan Kristus
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- 165 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Panjang 2025
- ISNU Gelar Fun Walk dan Menanam Satu Juta Pohon untuk Masa Depan Bumi