Prabowo dan Trump
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Tentu saja hal itu tidak mungkin terjadi di Amerika Serikat. Persaingan Partai Demokrat versus Partai Republik adalah persaingan ideologi yang sudah berlangsung sejak kemerdekaan Amerika pada 1776.
Dua partai itu mempunyai perbedaan ideologi yang mendasar sehingga nyaris mustahil ada politisi yang menyebarang ke kubu lain.
Politik Indonesia pasca-reformasi adalah politik pragmatis-transaksional. Tidak ada garis ideologi yang jelas, dan semuanya menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekuasaan.
Dalil pragmatisme ‘’the end justifies the mean’’, terjadi dalam politik Indonesia di berbagai level. Partai politik yang mengaku secara ideologis berseberangan, ternyata nyaman-nyaman saja berkoalisi di berbagai level kontestasi politik.
Akan tetapi, Tapsell tidak akan berani secara terbuka mengecam pemerintah Indonesia, karena dia tahu bahwa isu-isu politik menjadi komoditas yang sensitif di Indonesia.
Belakangan, nama Ross Tapsell masuk dalam daftar cekal ilmuwan Australia yang dilarang masuk ke Indonesia bersama David McRae.
Tidak diketahui apakah pencekalan ini buntut dari kicauan Tapsell atau karena persoalan lain. Pemerintah Indonesia menyataan bahwa pencekalan itu dilakukan karena para peneliti itu memakai visa turis untuk masuk ke Indonesia.
Sekarang banyak peneliti Australia yang tiarap dan memilih untuk melakukan penelitian secara diam-diam tanpa publisitas.
Dunia akan menanti apakah Trump dan Prabowo bisa mencatat sejarah baru, sebagai pemenang atau pecundang abadi.
- 5 Berita Terpopuler: Kenaikan Gaji Guru Honorer Bikin Penasaran, PNS dan PPPK Makin Makmur, Kontroversi Muncul
- Masih di AS di Hari Pencoblosan Pilkada, SBY Siapkan Oleh-Oleh untuk Prabowo
- Bahlil Yakin Ridwan Kamil Menang 1 Putaran, Sama Seperti Prabowo di Pilpres
- Komeng & Pj Bupati Bogor Tinjau TPS dekat Rumah Prabowo
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Sinyal Prabowo Dukung RIDO di Jakarta Sudah Kuat, Surat Jadi Buktinya