Prabowo: Dari Mana Kita Bayar Utang Besar Ini?
jpnn.com, JAKARTA - Prabowo Subianto kembali mengingatkan pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla tentang tingkat bahaya utang luar negeri pemerintah, BUMN maupun lembaga keuangan yang menembus angka Rp 9.000 triliun.
Hal ini diungkapkan Prabowo usai pertemuan empat mata dengan Zulkifli Hasan di rumah dinas Ketua MPR, Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, Senin (25/6).
Prabowo pun menggarisbawahi bhawa yang disampaikannya itu bukan pernyataan pribadi melainkan data dari lembaga pemeringkat internasional, Moody's.
"Utang-utang kita sudah sangat membahayakan. Selain utang pemerintah, ada utang lembaga-lembaga keuangan milik pemerintah dan utang-utang BUMN. Kalau dijumlahkan sungguh sangat besar," ucap Prabowo.
Dia pun memerinci bahwa utang pemerintah memang sekitar Rp 4.000 triliun, tapi ada namanya utang BUMN sekitar Rp 600 triliun. Ditambah lagi utang lembaga keuangan publik berkisar Rp 3.850 triliun.
Bila dijumlahkan keseluruhan melebihi Rp 9.000 triliun. "Makanya Moody's mengatakan berbahaya," tegas mantan capres yang pernah head to head dengan Jokowi pada Pilpres 2014 itu.
Prabowo juga menyampaikan kenaikan utang BUMN dalm tiga tahun, 2014-2017. Di antaranya Waskita Karya utangnya naik 669 persen, Wijaya Karya naik 181 persen, Adhi Karya naik 155 persen.
Prabowo Subianto menyebutkan, utang luar negeri Indonesia sudah sangat membayakan, total mencapai lebih Rp 9.000 triliun.
- Budi Arie Dituding Pro-Judi Online, Sekjen Projo: Tuduhan Jahat dan Keji
- Bakal ke Luar Negeri, Prabowo Minta Para Menteri Tetap Laporan Lewat Video Call
- Pakar Hukum Sepakat Putusan PK Mardani Maming Salah, Hotman Paris: Minta Prabowo Ambil Tindakan
- LKDI Apresiasi Gerak Cepat & Ketegasan Pemerintahan Prabowo Atasi Judi Online di Indonesia
- Heikal Safar Berharap Ada Komunikasi yang Menguntungkan Antara Prabowo & Donald Trump
- Prabowo Harus Menindak Oknum Aparat Penegak Hukum yang Tidak Netral Saat Pilkada