Prabowo Diminta Hati-Hati soal Pengalihan Subsidi BBM menjadi BLT

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat meminta pemerintah berhati-hati soal pengalihan subsidi BBM menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan penghapusan Pertalite.
Sebab, berpotensi berdampak besar kepada perekonomian.
Pertama, pengalihan subsidi BBM ke BLT memiliki dua risiko utama, yaitu soal akurasi data penerima dan risiko ketergantungan yang makin dalam terhadap subsidi pemerintah.
Kedua, wacana penghapusan Pertalite dengan menggantinya menjadi Pertamax Green 92 akan membuat harga BBM makin mahal bagi masyarakat luas.
"Selama ini mengandalkan BBM jenis Pertalite sebagai pilihan yang lebih terjangkau," ucap Nur Hidayat dikonfirmasi JPNN, Senin (4/11).
Menurutnya, kenaikan ini tentu saja akan menambah beban pengeluaran bagi rumah tangga kelas menengah ke bawah, yang bisa memicu ketidakstabilan sosial dan potensi kerusuhan.
Tantangan Data Penerima BLT
Masalah pertama yang harus diwaspadai adalah akurasi data penerima BLT.
Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta Achmad Nur Hidayat meminta pemerintah berhati-hati soal pengalihan subsidi BBM menjadi BLT
- Tegas, Pertamina Pecat Sopir Truk BBM & Tutup SPBU di Klaten
- Pertamina Energy Terminal Pastikan Jaga Keandalan Pasokan BBM dan LPG
- Jelang Arus Balik di Maluku, Pertamina Cek Ketersediaan dan Kualitas BBM di Ambon
- Analis Sebut Kans Ekonomi Indonesia Alami Perkembangan Progresif
- Kejagung Dinilai Perlu Telisik Pengadaan Minyak Mentah di Indonesia
- Kado Lebaran dari Pertamina: Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini 29 Maret 2025