Prabowo : Elit Indonesia Banyak Curang, Banyak Bohong!

JAKARTA- Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto bertekad untuk memimpin perubahan di negeri ini. ''Saya terpanggil untuk memperbaiki bangsa ini. Saya tidak ingin bangsa ini menjadi bangsa kacung,'' ujar Prabowo dalam orasinya di depan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) di Jakarta, Rabu (5/4).

Mantan Pangkostrad itu menegaskan, darah nasionalisme telah mendorong dirinya untuk melakukan gerakan perubahan, setelah negeri ini dihadapkan pada kenyataan diambang keterpurukan. Ia mengaku, banyak pihak yang menyatakan akan  memberikan dukungan kepadanya untuk tampil sebagai pemimpin perubahan. Bahkan, kata dia, ada beberpa pihak yang mengajaknya untuk melakukan revolusi. ''Sehingga selama ini, saya digambarkan sebagai monster, tukang bunuh, doyan perang. Ini  Sama sekali tidak benar. Saya adalah orang yang selalu mengedepankan jalan damai, melalui dialog dan menghindari pertumpahan darah. Ini benar-benar ironis,'' kata putra begawan ekonomi Indonesia Soemitro Djojohadikusumo itu menegaskan.

Prabowo yang mengaku masih optimis sebagai calon presiden yang diusung partai Gerindra itu menyayangkan sikap para elit politik yang saat ini lebih banyak beretorika dengan menebar kebohongan kepada publik. Meski tidak menyebut nama, ia menyebut banyak elit politik Indonesia suka bermain curang. ''Elit politik kita banyak bohongnya! '' ujar Prabowo tanpa menyebut elit politik yang dimaksud.  Ia mencontohkan, lembaga survei yang selalu menempatkan partainya pada posisi kecil.''Karena kami tidak mau bayar, lantas mereka menempatkan kami pada posisi dibawah.''

Lebih dari itu, Prabowo mengaku heran dengan data-data yang disajikan berbagai lembaga survei yang selalu menempatkan Gerindra di posisi rendahan. Sejak berdirinya setahun lalu hingga sekarang, kata Prabowo,   Gerindra itu sudah mengantongi 11 juta anggota. Belum lagi saya memiliki massa petani, 13 ribu pedagang pasar, dan sekarang kami mendapatkan amunisi dukungan dari 3,5 juta petani kelapa sawit.''Lalu, apakah para tukang survei itu sudah turun ke desa-desa untuk mendapatkan datanya, lalu membuat kesimpulan seperti itu?'' tanya Prabowo.