Prabowo-Hatta Unggul di Medsos
Dua Kubu Masih Andalkan Tweetbot, bukan Narasi
Jumat, 06 Juni 2014 – 04:02 WIB
JAKARTA - Sejak kampanye pemilu legislatif 9 April lalu, sosial media (sosmed) dianggap sebagai wadah yang paling efektif untuk berkampanye hingga melakukan kampanye hitam untuk menyerang lawan politik. Begitupula yang terjadi jelang pemilu presiden (pilpres) ini. Kedua kubu pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa juga memanfaatkan dunia maya.
“Pasca pemilu legislatif hingga akhirnya kedua pasangan ini disahkan, mereka saling ‘berperang’ di berbagai media online dan sosmed. Ada yang saling berpromosi kebaikannya dan ada yang saling menjatuhkan. Dan wacana adu strategi di dunia maya itulah yang kini juga menjadi perhatian publik dalam menentukan capres pilihannya,” kata CEO Katapedia Indonesia Deddy Rahman dalam pemaparan ‘Elektabilitas Capres di Sosial Media’ di Jakarta, Kamis (5/6).
Menurut Deddy, setelah resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prabowo medapatkan banyak sekali publikasi buruk di twitter, terlihat dari banyaknya tweet negatif tentang isu uang, isu pelanggaran HAM dan lainnya. Namun, memasuki minggu kedua, kata Deddy, Prabowo mulai mendapatkan isu positif seperti dukungan terkait dengan persoalan perhatian pada kekayaan nasional dan perjuangan untuk rakyat.
“Hal ini meningkatkan sentimen positif, popularitas dan elektabilitas Prabowo. Terlebih lagi banyak muncul hashtag kampanye Prabowo-Hatta yang bermunculan yang membuat pencitraannya naik. Di antaranya hastag #PilihankuSatu, #PrabowoKita Semua, dan #SelamatkanIndonesia. Selain itu hashtag juga memperlihatkan dukungan dari partai koalisinya,”ungkap Deddy.
JAKARTA - Sejak kampanye pemilu legislatif 9 April lalu, sosial media (sosmed) dianggap sebagai wadah yang paling efektif untuk berkampanye
BERITA TERKAIT
- Ketua Fraksi PKS: Penurunan Biaya Haji Kado Manis untuk Jemaah di Awal 2025
- Sekjen PKS Habib Aboe: Layanan Haji Harus Berkelas
- Heikal Safar: Program Makan Bergizi Gratis Bentuk Kemanusiaan Adil dan Beradab
- Mendes Yandri Sebut Dana Desa 2025 Difokuskan untuk Atasi Kemiskinan hingga Stunting
- Bantah Kabar Dirut Mangkir dari Panggilan KPK, Hutama Karya Siap Kooperatif & Terbuka
- Kasus Pemerasan Penonton DWP, Polri Beri Sanksi Demosi Lagi Seorang Personel