Prabowo Heran, Ikan Lele pun Impor
Kebijakan Dagang Indonesia Terliberal di Dunia
Kamis, 17 Februari 2011 – 19:54 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Prabowo Subianto mendesak Komisi IV DPR segera membuat keputusan politik untuk perkembangan pertanian Indonesia agar tidak digilas oleh kebijakan impor komoditi pertanian.
"HKTI siap menyumbangkan pemikiran, konsep, sehingga keputusan politik bisa membantu dan memperkuat pertanian Indonesia, karena pertanian adalah kebutuhan bangsa," tegas Prabowo saat menyampaikan pokok-pokok pemikiran HKTI dalam acara audensi dengan Komisi IV DPR di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (17/2).
Diingatkan Prabowo, kebijakan perdagangan yang dijalankan pemerintah Indonesia saat ini dinilai paling liberal di dunia. Kebijakan tersebut justru bertentangan dengan kebijakan revitalisasi pertanian. "Ironis, di saat pemerintah menjanjikan prioritas pembangunan pertanian tapi justru pemerintah memasukkan bea masuk nol persen, sementara WTO masih membolehkan bea masuk 160 persen," katanya.
Tidak heran bila Indonesia melakukan impor ikan lele dan ikan patin. "Kalau garam sudah lama kita impor," ujarnya. Karena itu, mantan Danjen Kopassus itu menawarkan perlunya suatu perubahan. "Elite kita memandang sektor pertanian bukan sektor pendukung," tambah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini.
JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Prabowo Subianto mendesak Komisi IV DPR segera membuat keputusan
BERITA TERKAIT
- BRI Insurance Perluas Literasi Asuransi Syariah ke Pesantren
- TUI Blue Berawa Hotel dan Vila Kini Hadir di Bali, Usung Konsep Persawahan
- KAI Logistik Beri Diskon Spesial Pengiriman Paket & Sepeda Motor
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
- Gandeng Pengusaha Lokal, Tangkas Motor Listrik Ekspansi ke Jawa Timur
- Majoo Expert Solusi Nyata untuk Para Pelaku Usaha di Indonesia