Prabowo Ingin Tampung Warga Gaza, Legislator Bicara Diplomasi Cegah Salah Tafsir

Prabowo Ingin Tampung Warga Gaza, Legislator Bicara Diplomasi Cegah Salah Tafsir
Arsip foto - Setidaknya 14.500 anak Palestina meninggal dunia dalam serbuan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza sejak tahun lalu, menurut Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Selasa (24/12/2024). "Setiap jam, satu anak tewas. Ini bukan sekadar angka. Ini adalah nyawa yang terputus," ungkap UNRWA dalam sebuah pernyataan. ANTARA/Anadolu/py.

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Amelia Anggraini menekankan perlunya sisi diplomasi dari rencana Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengevakuasi korban akibat perang di Gaza, Palestina. 

"Perlu pendekatan diplomasi dan terkoordinasi dengan lembaga-lembaga kemanusiaan internasional, termasuk Palang Merah Indonesia," kata dia melalui layanan pesan, Kamis (10/4).

Amelia mengatakan diplomasi diperlukan demi mencagah salah persepsi internasional dari keinginan Prabowo mengevakuasi korban di Gaza.

"Ya, agar tetap berada dalam koridor bantuan kemanusiaan murni dan tidak menimbulkan salah tafsir di tingkat global," lanjut legislator Fraksi NasDem itu.

Deklarator dan pengurus pusat organisasi Garda Wanita Malahayati (Garnita) NasDem itu pun mendorong agar evakuasi korban di Gaza bersifat sementara.

Setelah itu, kata Amelia, para pengungsi kembali ke Palestina untuk membangun negara asal ketika wilayah Gaza mulai damai.

"Dengan demikian, Indonesia tetap menjaga keseimbangan antara solidaritas kemanusiaan dan komitmen terhadap solusi dua negara serta hak rakyat Palestina atas kemerdekaannya," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo menyatakan Indonesia siap membantu korban luka, anak-anak, dan warga sipil Palestina yang terdampak konflik.

Diplomasi menjadi perlu demi mencegah salah tafsir dari keinginan Indonesia mengevakuasi korban akibat perang di Gaza, Palestina.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News