Prabowo Janji Lipat Gandakan Gaji Hakim, Selama Ini Berapa?
jpnn.com, JAKARTA - Di panggung debat capres – cawapres Kamis (17/1) malam, Prabowo Subianto kembali menyampaikan janjinya jika terpilih sebagai presiden akan menaikkan gaji hakim, jaksa, dan polisi.
Saat pidato kebangsaan beberapa hari lalu, hal tersebut juga mendapat penekanan dari capres nomor urut 02 itu.
Menurut Prabowo, hakim, jaksa, dan polisi harus dijamin kesejahteraannya jika ingin hukum bisa ditegakkan.
“Kepastian hukum, penegakan hukum, institusi institusi hukum terutama hakim, jaksa, dan polisi adalah prasyarat bagi suatu negara yang berhasil. Untuk itu apabila kami menerima mandat dari rakyat, ini yang akan kami perkuat,” ujar Prabowo dalam debat capres malam tadi.
Menjamin kesejahteraan aparat hukum, menurut Prabowo, sangat penting agar pemberantasan korupsi bisa berjalan dengan baik. Ini penting untuk menjaga agar tidak banyak uang negara yang bocor.
“Dan ini kesalahan elite yang membiarkan ini sudah puluhan tahun kita mau cari jalan keluarnya. Kita perbaiki, kita lipat gandakan gaji-gaji hakim, jaksa, dan polisi. Dan dengan demikian kita berharap akan ada lembaga hakim, lembaga polisi lembaga jaksa yang tidak dapat dikorupsi,” imbuh mantan Danjen Kopassus itu.
Nah, sebenarnya berapa gaji hakim? Berdasar Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2012, selain menerima gaji pokok sebagaimana hak PNS, hakim menerima sederet jenis tunjangan. Yakni tunjangan jabatan, rumah negara, fasilitas transportasi, jaminan kesehatan, dan jaminan keamanan.
Saat debat capres Kamis malam, Prabowo Subianto berjanji akan menaikkan gaji hakim, polisi, dan jaksa.
- Dikabarkan Belum Lapor LHKPN, Raffi Ahmad: Lagi Proses
- Presiden Prabowo Buka Akses Pasar Bagi Produk Asal Peru
- Mendes Yandri Meminta Desa se-Kabupaten Serang untuk Bekerja Keras
- Anggap Menteri Hukum Tak Cermat Teken Aturan, Pimpinan GPK Mengadu ke Presiden Prabowo
- Suket Dipalsukan Cawagub Papua, Pria ini buat Surat Terbuka untuk Presiden Prabowo
- Ridwan Kamil Ungkap Dapat Semangat dari Prabowo dan Jokowi Sebelum Kampanye Akbar