Prabowo Kritik Negara lain Soal Palestina, Eks Tim Mawar: Menunjukkan Sikap Indonesia

Fauka yang menjabat Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII) menuturkan bahwa safari diplomasi ke Timur Tengah juga bagian mendukung Palestina.
Lewat safari diplomasi ke Uni Emirat Arab (UEA), Turki, Mesir, Qatar dan Yordania yang dijalankan, Prabowo turut mengajak agar negara-negara lain tidak diam atas hal yang terjadi di Palestina.
"Dahulu Bung Karno berbicara di hadapan dunia menyatakan mendukung Palestina. Sekarang pak Prabowo meneruskan, melanjutkan berbicara di forum dunia untuk mendukung Palestina," tuturnya.
Sementara itu, terkait polemik pernyataan Prabowo mengidolakan Mustafa Kemal Atatürk saat berpidato di parlemen Turki, Fauka mengatakan hal itu bukan berarti Prabowo mendukung sekularisme.
Menurutnya, pernyataan Prabowo perlu dipahami dalam konteks bahwa Mustafa Kemal Atatürk merupakan sosok yang berhasil memerdekakan Turki, sehingga perjuangannya patut dicontoh.
Menurutntya, pernyataan tersebut perlu dipahami bahwa Prabowo bukan hendak memisahkan agama dalam urusan negara, tapi murni kekaguman terhadap Atatürk yang dapat membela tanah air.
"Jadi, bukan berarti Pak Prabowo mau membawa Indonesia menjadi negara sekuler, tidak. Pak Prabowo mengagumi Atatürk karena mampu mengusir penjajah, sama seperti Bung Karno," pungkas Fauka.(mcr8/jpnn)
Eks Tim Mawar Kopassus, Fauka Noor Farid merespons tindakan Presiden RI, Prabowo Subianto yang mengkritik negara-negara besar yang tutup mata nasib Palestina
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Herman Deru Dampingi Presiden Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi Se-Indonesia
- Pakar Tegaskan Penunjukan Juru Bicara Presiden Tidak Boleh Melalui Lisan
- Prabowo Utus Jokowi hingga Natalius Pigai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
- Legislator PKS: Misi Paus Fransiskus Menyetop Genosida di Palestina Harus Dilanjutkan
- Wujudkan Visi Prabowo, Bupati Lahat Siapkan Generasi Emas Lewat Pengembangan SDM Unggul
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin