Prabowo Masuk Bursa Cawapres Jokowi? Hasto Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan masih merahasiakan nama-nama bakal calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Joko Widodo di Pemilu 2019. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga belum bersedia membeber apakah dalam daftar itu ada nama Prabowo Subianto.
Kabar santer menyebut Prabowo ditawari untuk menjadi cawapres bagi Jokowi. Bahkan, sejumlah kalangan juga mendorong agar Prabowo bisa menjadi pendamping bagi calon presiden petahana itu.
Menurut Hasto, PDIP masih terus mencermati dinamika yang ada. Karena itu, PDIP belum mengerucutkan nama bakal cawapres bagi presiden yang beken dengan panggilan Jokowi itu.
“Nama-nama kan nanti. Ini merupakan proses scanning (pemindaian, red) politik yang terus berjalan secara otomatis dengan mencermati dinamika dan juga apa harapan rakyat bagi presiden dan wapres," ujar Hasto di Jakarta, Rabu (11/4) petang.
Hasto menambahkan, PDIP tidak ingin buru-buru merekomendasikan nama yang akan dipasangkan dengan Jokowi. Karena bagi PDIP semua pemimpin untuk rakyat.
"Semua pemimpin untuk rakyat, bukan pemimpin yang sekadar punya elektabilitas tinggi. Jadi, calon yang nanti diusung benar-benar seorang pemimpin," katanya.
Lebih jauh Hasto mengatakan, PDIP saat ini mencari sosok cawapres dengan karakter yang baik. Cawapres bagi Jokowi juga harus memiliki jiwa kepemimpinan dan bertanggung jawab.
"Sifat-sifat itu penting melekat untuk bersama-sama dengan Pak Jokowi membangun bangsa," pungkas Hasto.(gir/jpnn)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, tidak ingin buru-buru merekomendasikan nama yang akan dipasangkan dengan Jokowi untuk Pilpres 2019.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Prabowo Lakukan Kunjungan Luar Negeri Perdana, Ini Agendanya
- PKN Akan Mengawal Program Prabowo yang Prorakyat
- Jadi Peserta TASPEN, Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan THT
- Irwan Jelaskan Paradigma Baru Mentrans Iftitah Sulaiman Membangun Kawasan Transmigrasi
- Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua dari TASPEN
- Budi Arie Dituding Pro-Judi Online, Sekjen Projo: Tuduhan Jahat dan Keji