Prabowo Mau Hadiri Kongres PDIP, Jangan Ada Pihak Kebakaran Bewok

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade menyatakan bahwa Prabowo Subianto tidak akan membawa isyarat apa pun saat menghadiri pembukaan Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Bali, Kamis (8/8). Menurutnya, ketua umum Gerindra itu hadir di Kongres V PDIP bukan untuk misi politik praktis.
Andre mengatakan, Prabowo akan menghadiri pembukaan kongres partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu untuk silaturahmi politik. "Jangan dicurigai kalau orang silaturahmi ada iming-iming menteri," ucap Andre ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/8).
BACA JUGA: Inilah 2 Pentolan Gerindra Pendamping Prabowo di Kongres PDIP
Andre menuturkan, silaturahmi merupakan hal positif yang perlu dilakukan para tokoh politik. Sebab, silaturahmi bisa merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa yang sempat renggang setelah Pilpres 2019.
"Jangan sampai silaturahmi tokoh bangsa menyebabkan ada yang kebakaran bewok. Jadi dukung saja silaturahmi itu, jangan sampai ada yang curiga akhirnya kebakaran bewok," ungkap dia.
BACA JUGA: Kader PDIP Wajib Hormat Kepada Prabowo Subianto
Lagi pula, kata Andre, Gerindra belum menentukan sikap politiknya terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatang. "Gerindra belum ada keputusan apa-apa dan yang pasti koalisi Pak Jokowi yang memimpin itu Pak Jokowi, bukan orang lain," pungkas wakil sekretaris jenderal Gerindra itu.(mg10/jpnn)
Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade menyatakan bahwa rencana Prabowo Subianto menghadiri pembukaan Kongres V PDIP bukan untuk misi politik.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Laskar Merah Putih Ajak Masyarakat Dukung Kejagung Berantas Korupsi
- Kejagung Lagi Digdaya, Potensial Dijadikan Musuh Bersama
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Peneliti BRIN Dorong Publik Mendukung Agenda 'Bersih-Bersih' di Era Prabowo